Makanan Tradisional Ternyata Lebih Menyehatkan - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Prijo Sidipratomo menyatakan masyarakat harus membiasakan pola makanan tradisional dan bukan makanan modern dari pabrikan yang umumnya mengandung kadar gula tambahan berlebih.
Prijo Sidipratomo kepada pers di Jakarta, Selasa mengatakan, konsumsi gula tambahan berlebih akan berpengaruh terhadap penurunan pengeluaran energi yang disebabkan gaya hidup modern sehingga membatasi aktivitas fisik.
Akibatnya akan memicu meningkatnya sindrome metabolik dan penyakit lain seperti obesitas, hiperlipidemia, hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner dan stroke.
Prijo Sidipratomo mengatakan, asupan gulan bertambah itu juga meningkatkan pertumbuhan penyakit kronis non infeksi (chronic non Communicable Disease) akibat perubahan diet dan gaya hidup yang dipicu oleh proses industrialisasi, perkembangan urbanisasi serta globalisasi ekonomi dan pasar selama dekade terakhir.
Karena itu, IDI memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat untuk ikut mencegah penyakit tersebut akibat gula bertambah berlebih itu.
Upaya IDI, menurut dia, melakukan edukasi kepada masyarakat luas tentang bahaya konsumsi gula tambahan berlebih dengan melakukan “kampanye edukasi bahaya konsumsi gula tambahan berlebih”, mengajak para dokter untuk ikut memberikan edukasi tentang bahaya konsumsi gula berlebih.
Selain itu mengajak masyarakat untuk lebih arif dalam memilih makanan yang sehat dengan memperhatikan zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut dan mengajak pemerintah dan lembaga terkait lainnya untuk mencegah dan mengendalikannya, katanya.
Demikian Tips n trik dan Info kali ini seputar Makanan Tradisional Ternyata Lebih Menyehatkan. Semoga bermanfaat. Jangan lupa kasih Komentar ya atau klik tombol suka dibawah ini.
Wonderfull to share with you.
Prijo Sidipratomo kepada pers di Jakarta, Selasa mengatakan, konsumsi gula tambahan berlebih akan berpengaruh terhadap penurunan pengeluaran energi yang disebabkan gaya hidup modern sehingga membatasi aktivitas fisik.
Akibatnya akan memicu meningkatnya sindrome metabolik dan penyakit lain seperti obesitas, hiperlipidemia, hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner dan stroke.
Prijo Sidipratomo mengatakan, asupan gulan bertambah itu juga meningkatkan pertumbuhan penyakit kronis non infeksi (chronic non Communicable Disease) akibat perubahan diet dan gaya hidup yang dipicu oleh proses industrialisasi, perkembangan urbanisasi serta globalisasi ekonomi dan pasar selama dekade terakhir.
Karena itu, IDI memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat untuk ikut mencegah penyakit tersebut akibat gula bertambah berlebih itu.
Upaya IDI, menurut dia, melakukan edukasi kepada masyarakat luas tentang bahaya konsumsi gula tambahan berlebih dengan melakukan “kampanye edukasi bahaya konsumsi gula tambahan berlebih”, mengajak para dokter untuk ikut memberikan edukasi tentang bahaya konsumsi gula berlebih.
Selain itu mengajak masyarakat untuk lebih arif dalam memilih makanan yang sehat dengan memperhatikan zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut dan mengajak pemerintah dan lembaga terkait lainnya untuk mencegah dan mengendalikannya, katanya.
Demikian Tips n trik dan Info kali ini seputar Makanan Tradisional Ternyata Lebih Menyehatkan. Semoga bermanfaat. Jangan lupa kasih Komentar ya atau klik tombol suka dibawah ini.
Wonderfull to share with you.