Manusia lahir ke dunia ini dalam keadaan bersih, suci dan bebas dari noda dosa. Begitulah kata seorang guru yang pernah mengajarkanku di kelas. Kita lah yang menentukan apakah bisa mengisinya dengan amalan-amalan baik atau menghindari diri dari noda-noda dosa atau paling tidak mencoba mengurangi noda-noda dosa.
Tahukah sobat hidup kita itu layaknya selembar kertas. Barangkali saya adalah orang yang senang mengumpulkan kertas-kertas atau buku-buku di rumah. Sampai-sampai ibuku sering marah-marah karena tumpukan kertas-kertas yang menumpuk di banyak tempat di sudut-sudut rumah. Tatkala ibu hendak membuang kertas itu saya melarangnya. Hehe aku punya kebiasaan itu sejak SD. Masih bisa ku temukan soal-soal ulangan sewaktu SD, SMP, dan SMA di tumpukan itu walau terlihat usang dan berwarna kecoklatan. Banyak juga buku-buku mulai dari buku paket, lembar kerja siswa (LKS), dan buku umum yang masih ku simpat dan kurawat dengan baik. Tahukah anda ternyata dua kardus besar tidak sanggup menampung koleksi buku-bukuku itu hingga ku simpan di tempat lain seperti di lemari komputer, kolong meja, dan ada buku-buku terbaru di atas meja belajar. Aku menyimpan kertas dan buku-buku itu tentu ada alasannya. Ya, karena kertas dan buku-buku itu memberikan manfaat.
Tahukah anda apa yang menentukan nilai selembar kertas? Meskipun kertas itu kertas mahal dengan kualitas kertasnya bagus namun tidak menjamin kertas itu bermanfaat bagi penggunanya. Bayangkan jika ada seseorang yang memberikan selembar kertas yang di tulis oleh seseorang terkaya di dunia dan di kertas itu bertuliskan "Saya akan memberi uang $100 juta untuk orang yang menemukan kertas ini". Atau seorang ahli waris yang menuliskan nama anda disana supaya diberikan sebagian dari harta yang seseorang punyai. Kita tahu bahwa yang menentukan selembar kertas putih bersih adalah isi dan manfaatnya. Setuju? Begitupun hidup kita. Tuhan menciptakan kita dengan rupa-rupa yang bermacam macam. Ada yang berkulit putih, hidung mancung, rambut lurus, badan tinggi, wajah tampan, cantik, senyum manis, dll. Apakah itu yang menentukan nilai seorang manusia. Tentu tidak kan. Yang menentukan nilai seorang manusia adalah isi hati dan manfaat kita bagi orang lain seperti nilai selembar kertas.
Hari ini kita belajar dari selembar kertas putih. Barangkali semua perbuatan kita juga pasti akan di catat dalam sebuah lembaran yang dinamakan lembaran hidup. Kita bisa mengisinya dengan amalan-amalan yang baik atau amalan-amalan buruk. Jika catatan lembaran kehidupan kita dipenuhi oleh catatan-catatan yang buruk dan tidak bermanfaat. Apakah Tuhan bersedia menerima kita kelak di sisiNya seperti yang kita tahu Tuhan hanya akan memilih orang-orang yang bersih dan suci untuk bisa menghuni surgaNya.
Jika kita adalah selembar kertas. Akankah ada orang lain yang membutuhkan kita atau paling tidak kita memberikan manfaat bagi orang lain seperti manfaat selembar kertas yang ku simpan karena manfaatnya. Semoga kita mengisi hari-hari ini dengan sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain. Jika kita hidup dipenuhi dengan catatan-catatan amal baik tentunya Tuhan akan menerima kehadiran kita disisiNya dan akan menghuni surgaNya yang sangat indah tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.
Salam positif,
Salam sukses, ;-)
Tahukah sobat hidup kita itu layaknya selembar kertas. Barangkali saya adalah orang yang senang mengumpulkan kertas-kertas atau buku-buku di rumah. Sampai-sampai ibuku sering marah-marah karena tumpukan kertas-kertas yang menumpuk di banyak tempat di sudut-sudut rumah. Tatkala ibu hendak membuang kertas itu saya melarangnya. Hehe aku punya kebiasaan itu sejak SD. Masih bisa ku temukan soal-soal ulangan sewaktu SD, SMP, dan SMA di tumpukan itu walau terlihat usang dan berwarna kecoklatan. Banyak juga buku-buku mulai dari buku paket, lembar kerja siswa (LKS), dan buku umum yang masih ku simpat dan kurawat dengan baik. Tahukah anda ternyata dua kardus besar tidak sanggup menampung koleksi buku-bukuku itu hingga ku simpan di tempat lain seperti di lemari komputer, kolong meja, dan ada buku-buku terbaru di atas meja belajar. Aku menyimpan kertas dan buku-buku itu tentu ada alasannya. Ya, karena kertas dan buku-buku itu memberikan manfaat.
Tahukah anda apa yang menentukan nilai selembar kertas? Meskipun kertas itu kertas mahal dengan kualitas kertasnya bagus namun tidak menjamin kertas itu bermanfaat bagi penggunanya. Bayangkan jika ada seseorang yang memberikan selembar kertas yang di tulis oleh seseorang terkaya di dunia dan di kertas itu bertuliskan "Saya akan memberi uang $100 juta untuk orang yang menemukan kertas ini". Atau seorang ahli waris yang menuliskan nama anda disana supaya diberikan sebagian dari harta yang seseorang punyai. Kita tahu bahwa yang menentukan selembar kertas putih bersih adalah isi dan manfaatnya. Setuju? Begitupun hidup kita. Tuhan menciptakan kita dengan rupa-rupa yang bermacam macam. Ada yang berkulit putih, hidung mancung, rambut lurus, badan tinggi, wajah tampan, cantik, senyum manis, dll. Apakah itu yang menentukan nilai seorang manusia. Tentu tidak kan. Yang menentukan nilai seorang manusia adalah isi hati dan manfaat kita bagi orang lain seperti nilai selembar kertas.
Hari ini kita belajar dari selembar kertas putih. Barangkali semua perbuatan kita juga pasti akan di catat dalam sebuah lembaran yang dinamakan lembaran hidup. Kita bisa mengisinya dengan amalan-amalan yang baik atau amalan-amalan buruk. Jika catatan lembaran kehidupan kita dipenuhi oleh catatan-catatan yang buruk dan tidak bermanfaat. Apakah Tuhan bersedia menerima kita kelak di sisiNya seperti yang kita tahu Tuhan hanya akan memilih orang-orang yang bersih dan suci untuk bisa menghuni surgaNya.
Jika kita adalah selembar kertas. Akankah ada orang lain yang membutuhkan kita atau paling tidak kita memberikan manfaat bagi orang lain seperti manfaat selembar kertas yang ku simpan karena manfaatnya. Semoga kita mengisi hari-hari ini dengan sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain. Jika kita hidup dipenuhi dengan catatan-catatan amal baik tentunya Tuhan akan menerima kehadiran kita disisiNya dan akan menghuni surgaNya yang sangat indah tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.
Salam positif,
Salam sukses, ;-)