Tari Remo adalah sebutan dari sebuah seni tari yang berasal dari daerah Jombang, Jawa Timur. Tari remo memiliki ciri khas yaitu gerakan kaki yang dinamis disertai dengan adanya suara dari lonceng-lonceng kecil yang ada di kaki kanan si penari remo tersebut. Selain itu, Ciri-ciri yang lain yaitu gerakan selendang atau sampur, gerakan annggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
Busana yang di gunakan dalam tarian ini adalah sebagai berikut :
Gaya surabayan
Busana ini antara lain terdiri dari ikat kepala merah, baju berwarna hitam dengan gaya seperti jaman kerajaan, celana sebatas pertengahan betis, sarung batik, setagen, serta keris yang menyelip di belakang. Penari remo menggunakan dua selendang, yang satu dipakai di pinggang dan yang lain di bahu, dan tangan penari memegang masing-masing ujung selendang.
Gaya Sawunggaling
Perbedaannya adalah pada penggunaan kaus putih berlengan panjang menggantikan baju hitam kerajaan.
Busana Gaya Malangan
Yang membedakannya yaitu celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki.
Busana Gaya Jombangan
Sama dengan gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penarinya tidak menggunakan kaus tetapi menggunakan rompi.
Musik yang mengiringi Tari Remo adalah gamelan, dan jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Trompongan, namun dapat pula beberapa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending kreasi baru.
Itulah sedikit gambaran tentang Tari Remo yang sekarang sudah mulai punah dimakan zaman, entah karena kurangnya regenerasi dari Tari Remo tersebut atau karena kita sebagai bangsa Indonesia sudah melakukan pergeseran terhadap nilai budaya kita sendiri. Padahal dengan membawa sebuah produk yang bernama budaya, negara kita bisa dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan.
Jika ditelusuri satu persatu maka waktu puluhan tahun masih belum cukup untuk mengumpulkan budaya yang ada di Indonesia ini, khususnya jika mempelajari macam tarian yang ada di negara kita ini. Maka dari itu dengan melestarikan budaya berarti kita juga turut serta melestarikan jati diri bangsa Indonesia yang kita cintai ini.