Pages

Tentukan Prioritas Hidup

Saya memiliki seorang teman sebut saja Ary (bukan nama asli). Dia seorang guru dan pebisnis. Hari-hari yang dilaluinya sangat sibuk. Mulai dari mengajar di sekolah pada pagi hari berangkat jam setengah 7 sampai jam 12 siang. Setelah mengajar ia mangkal di depan konter rumahnya untuk berjualan pulsa dan aksesoris ponsel. Kadang juga ia harus berangkat keliling melakukan tagihan ke para downline yang jaraknya cukup jauh antara downline yang satu dan yang lain sambil mengejar waktu untuk transfer ke upline nya di Bandung. Kesibukannya tersebut ia lakukan hampir setiap hari kecuali pada hari-hari tertentu saja.

Beberapa waktu yang lalu saya sempat bercengkramah dan beliau sempat mengeluhkan keadaannya yang tak kunjung berubah padahal setiap hari-hari yang dilaluinya selalu sibuk dalam pekerjaan. Pada awalnya ia sempat menemukan keberhasilan dimana dulu ia hanya seorang penjual pulsa keliling pada tahun 2000an. Pada waktu itu belum banyak pesaing antar sesama outlet pulsa sehingga laba yang didapatkan dari berjualan pulsa, kartu perdana , serta aksesoris cukup lumayan besar berbeda dengan sekarang yang makin sedikit saja labanya dikarenakan banyaknya pesaing. Pada waktu itu dari hasil berjualannya ia tabung dan akhirnya bisa membuka konter sendiri dan membeli 1 unit komputer serta handphone. Namun sekarang kondisi berubah karena kesibukannya justru tidak banyak membuat hidupnya berubah. Menurut anda, dimanakah letak permasalahannya?

Setiap kesibukan belum tentu produktif. Ada kalanya seseorang sibuk mengerjakan sesuatu yang tidak penting tetapi mendesak. Hari-harinya dilalui terlihat sangat sibuk tetapi sebenarnya dari kesibukannya itu tidak mempunyai produktifitas. Setiap tindakannya hanya mengikuti air mengalir saja. Ia tidak punya target-target hidup. Hasilnya ia terlihat sibuk padahal kesibukannya itu tidak bermanfaat untuk masa depan. Untuk itulah kita harus pandai menentukan prioritas hidup agar setiap hal yang kita lakukan bisa bermanfaat untuk masa depan. Kita harus bisa membedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak perlu.

Dalam buku ESQ nya Ary Ginanjar menyebutkan bahwa ada 3 kelompok orang sibuk :
1. Sibuk mengisi waktu
Kelompok ini sekilas terlihat sibuk dalam hari-harinya. Ia selalu bekerja keras namun ia tidak mempunyai arah. Akibatnya tindakannya hanya sebatas mengisi waktu saja. Kebanyakan mereka sering mengeluh. Ia mengaku sudah bekerja sangat maksimal padahal pekerjaannya itu hanya sibuk mengisi waktu bukan mencapai tujuan.
2. Kelompok menengah
Kelompok ini adalah orang yang melakukan pekerjaan yang mendesak tetapi tidak penting. Hampir sama dengan kelompok pertama hanya saja kelompok ini sudah menyelesaikan target-terget dan selalu terlihat mendesak tetapi sebenarnya tidak terlalu penting untuk masa depan. Hari-harinya dipenuhi oleh tugas-tugas yang selalu mendesak. Apabila selesai satu pekerjaan ia akan menunggu tugas yang lainnya. Ia merasa sudah melakukan semuanya namun sebenarnya tidak produktif karena belum ada tujuan dan target-target hidup yang jelas.
3. Kelompok pencapai tujuan
Kelompok ini bekerja sesuai target-target hidup. Setiap hal yang dilakukannya selalu berfokus kepada tujuan jangka panjang. Setiap kesibukannya adalah produktif. Kebanyakan kelompok ini sudah membuat rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Sebelum melakukan seseuatunya ia selalu membuat konsepnya terlebih dahulu agar setiap tindakan yang dilakukan selalu produktif untuk masa depan.

Pantaslah Nabi pernah bersabda dalam sebuah hadisnya, "Tanda keislamannya seseorang mulai membaik adalah ketika tidak melakukan perbuatan yang sia-sia". Artinya setiap tindakan yang kita lakukan harus mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Jangan sampai melakukan hal yang sia-sia yang tidak ada kaitannya bagi tujuan kita walaupun perbuatan itu terlihat penting dan mendesak.

Banyak sekali rekan-rekan, nasihat dari buku, para motivator yang mewanti-wanti agar menuliskan target-target hidup baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi jelaslah sudah tujuannya adalah agar kita bisa menentukan prioritas hidup sehingga setiap tindakannya selalu bermanfaat dan tidak sia-sia.

Semoga bermanfaat.
Salam sukses.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...