Pages

Jangan Melukai Hati Orang lain

Betapa indahnya hidup ini jika dunia dipenuhi oleh orang-orang yang berjiwa besar, berpikiran optimis, suka menolong serta hidupnya hanya untuk kebahagiaan orang lain. Ketika ditimpa masalah ia selalu optimis, ketika ada seseorang yang susah dia membantu dengan tulus, dan menghargai orang lain. Dia memiliki sebuah kharisma tersendiri. Energi yang di pancarkan dari wajahnya menusuk kedalam setiap hati orang yang melihatnya. Senyum yang tulus dan sapaan hormat membuatnya begitu mempesona. Dia adalah sosok yang mengerti keadaan orang lain. Dia dikenal bukan karena jabatannya, kekayaannya, juga karena ilmunya tapi karena hidupnya yang selalu membuat orang lain merasa bahagia. Kehadirannya selalu membuat orang lain bahagia. Cahaya ilmunya selalu menerang banyak orang.

Ngomong-ngomong tentang pribadi seseorang saya mau cerita sedikit nih tentang pengalaman hidup dalam bergaul dengan macam-macam orang yang memiliki berbagai macam karakter pula. Mulai dari teman yang egois, angkuh, suka pamer, ingin selalu dipuji sampai yang berkepribadian kalem, ramah, santun, dan familiar. Dan kali ini saya akan cerita tentang kisah seorang teman pada masa-masa SMA dulu. Hehehe. Udah lama gak curhat nihh. ;-)

Ketika SMA dulu saya mempunyai seorang teman perempuan. Bisa dibilang dia orangnya baik namun ada sebuah hal yang menyebabkan ia di jauhi orang lain yaitu dia mempunyai sifat yang kurang terpuji. Ketika pertama kali melihat dia, saya mengenalnya sebagai seorang pribadi yang asik dan pengertian. Namun lama kelamaan terlihat sesuatu yang agak janggal mengenai sikapnya. Bisa dibilang ia adalah salah tipe orang yang ingin di puji atau mendapat pujian dari orang lain. Seringkali apa yang di ucapkannya tidak sesuai dengan perbuatannya. Dia juga pembual. Jika kebohongannya terhendus dia mencari-cari cara untuk menutup-nutupinya. Seringkali juga ia berbohong demi mendapat pujian dari orang lain. Misal, mempunyai materi yang lebih daripada orang lain padahal hidupnya sama seperti orang pada umumnya.

Setiap perkataan dan perbuatannya memang selalu meyakinkan seakan-akan dia mengatakan yang sesungguhnya terjadi. Selain itu dia juga sering mengatakan aib orang lain. Lama kelamaan waktu pun bergulir. Satu dua orang curiga kepadanya dan akhirnya lewat mulut ke mulut semua orang jadi tahu sifatnya yang sesungguhnya dan ia merasakan sebuah penyesalan yang besar. Sekarang orang lain menjadi skeptis berteman dengan nya. Dia pun sangat menyesali perbuatannya, tapi apalah artinya itu semua karena itu sudah terlanjur terjadi. Sekarang dia mencoba untuk berubah menjadi orang apa adanya. Namun karena kebohongan yang dilakukan dulu, sekarang efeknya menjadi melekat lama di hati orang walaupun dia menyatakan berubah sekali pun.

Dari cerita di atas dapat di ambil sebuah hikmah bahwa ketika kita menunjukan sifat yang tidak terpuji seperti pembohong atau pun sombong maka efeknya akan lama menancap di hati orang yang lain. Seperti paku yang di tancapkan di atas kayu maka akan selalu membekas ketika kita mencabutnya. Artinya ketika kita membuat luka hati orang lain maka ianya akan selalu membekas tidak peduli seberapa banyak kita mengucapkan kata maaf atau sikap kita berubah sekali pun. Orang lain akan selalu skeptis dengan sikap kita.

Marilah untuk selalu tanamkan sikap menghormati dan menghargai orang lain karena sekali kita melukai orang lain maka akan selalu ada luka di hati orang lain yang kita lukai. Tetap berpikir positif dan hormati orang lain. Dan Bukan maksud saya untuk menyinggung atau pun menjelek-jelek kan teman saya itu tapi saya hanya ingin berbagi dengan harapan agar bisa di ambil hikmah di balik cerita tersebut. ;-)

Semoga bermanfaat.
Salam sukses.




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...