Sangat mudah bagi kita mencari berjuta alasan ketika kegagalan hidup datang menghampiri kehidupan ini. Namun alasan-tetaplah alasan. Sepandai-pandainya kita membuat alasan tetap saja tidak akan dapat mengubah kegagalan. Alasan-alasan hanya akan dapat memperlemah kekuatan diri kita.
Ketika kita mencari alasan maka kita telah memperkuat dan membenarkan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Seakan-akan kita lah yang bertindak sebagai juri di kehidupan ini. Dan berkata, "meskinya dia tidak harus disini mengikuti....., harusnya kau tidak melakukan....., saya sudah melakukan hal ini, tapi ...". Begitulah gambaran orang-orang yang sering mencari-cari alasan. Mereka menggap dirinya juri paling benar atau menganggap bahwa dia sudah melakukan sesuatunya dengan benar.
Berhentilah mencari-cari alasan. Kegagalan hidup seharusnya bisa dijadikan pelajaran bahwa ketika kita gagal, ini menandakan bahwa kita telah melakukan kesalahan-kesalahan dan segera cari kesalahan itu kemudian perbaiki.
Bersifatlah seperti seorang penambang emas. Ia terjun ke kobangan lumpur demi mencari butir-butiran emas. Ia ambil bongkahan lumpur kemudian menyaringnya menjadi pasir. Dari pasir itu ia harus menyisir butir-butirnya demi menemukan kilauan butiran emas. Jika gagal ia ambil lagi seonggok lumpur kemudian melakukan hal yang sama, jika gagal lagi ia akan terus mencari sampai menemukan sebutir emas yang sangat berharga bagi kehidupannya.
Seperti itulah layaknya kita menyikapi kegagalan hidup. Bila kita terus berusaha dengan tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan hidup serta berani menyingkirkan alasan-alasan maka kita akan menemukan sebuah cahaya yang berupa gagasan untuk menggapai keberhasilan.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses.
Ketika kita mencari alasan maka kita telah memperkuat dan membenarkan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Seakan-akan kita lah yang bertindak sebagai juri di kehidupan ini. Dan berkata, "meskinya dia tidak harus disini mengikuti....., harusnya kau tidak melakukan....., saya sudah melakukan hal ini, tapi ...". Begitulah gambaran orang-orang yang sering mencari-cari alasan. Mereka menggap dirinya juri paling benar atau menganggap bahwa dia sudah melakukan sesuatunya dengan benar.
Berhentilah mencari-cari alasan. Kegagalan hidup seharusnya bisa dijadikan pelajaran bahwa ketika kita gagal, ini menandakan bahwa kita telah melakukan kesalahan-kesalahan dan segera cari kesalahan itu kemudian perbaiki.
Bersifatlah seperti seorang penambang emas. Ia terjun ke kobangan lumpur demi mencari butir-butiran emas. Ia ambil bongkahan lumpur kemudian menyaringnya menjadi pasir. Dari pasir itu ia harus menyisir butir-butirnya demi menemukan kilauan butiran emas. Jika gagal ia ambil lagi seonggok lumpur kemudian melakukan hal yang sama, jika gagal lagi ia akan terus mencari sampai menemukan sebutir emas yang sangat berharga bagi kehidupannya.
Seperti itulah layaknya kita menyikapi kegagalan hidup. Bila kita terus berusaha dengan tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan hidup serta berani menyingkirkan alasan-alasan maka kita akan menemukan sebuah cahaya yang berupa gagasan untuk menggapai keberhasilan.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses.