Jika saya berbicara tentang kejujuran mungkin akan ada banyak orang yang merasa bosan membaca satu kata ini. Jika saya tanyakan kepada anda, bisakah anda kerjakan soal matematika tentang algoritma? Akan ada dua jawaban yaitu 'bisa' dan 'tidak'. Tapi ketika anda secara tidak sengana buang gas sembarangan karena mungkin kelepasan kemudian saya mengajukan pertanyaan kepada anda, "siapa tadi yang kentut?" maka sekitar 85 % lebih akan menjawab "tidak atau bukan" dan selebihnya akan mengakui dengan berjiwa besar sambil tersenyum "iya tadi saya, maaf ya kelepasan". Hehe.
Sudah dulu tertawanya. Bukan maksud saya untuk menyindir anda apbila anda pernah punya pengalaman pahit itu. Suweeer dah saya tak tahu. Yang ingin saya bicarakan pada kesempatan kali ini adalah tentang sebuah kejujuran. Sebuah sifat yang makin beranjak ke jaman modern semakin luntur saja eksistensinya. Lihat saja tingkah laku para pejabat dan wakil rakyat kita. Aduhh, sampe-sampe sedih saya. Pingin nangis dah pokonya.
Pada zaman yang serba modern seperti sekarang ini, selain terjadi krisis ekonomi di beberapa negara terjadi juga krisis akhlak yang terjadi di negara kita. Entah karena pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi atau memang karena bangsa kita telah mengabaikan aturan Tuhan dan lebih tertarik kepada trend banyak di pengaruhi oleh budaya barat yang cenderung negatif.
Sepertinya terlalu berat jika membahas masalah politik dan masalah-masalah sosial lainnya. Dari hal-hal kecil dulu aja deh, minimal kita mengetahui apa saja sih manfaat kejujuran dan kerugiannya jika kita berlaku tidak jujur. Apalagi jika melihat gambaran pendidikan di negara kita yang jarang sekali menanamkan nilai-nilai spiritual seperti kejujuran, tanggung jawab, keyakinan, kepercayaan diri, serta komitmen. Kebanyakan kita di ajarkan tentang kecerdasan intelektual. Bangsa kita terlalu memanjakan otak kiri yang serba rasional dan itung2an. Ya beginilah akibatnya, bangsa kita jadi ngalor-ngidul. Kecerdasan emosional dan spiritual mereka sangat rendah dan lihatlah akhirnya korupsi terjadi dimana-mana.
Kejujuran bukan semata-mata untuk menaati aturan Tuhan tetapi juga untuk diri sendiri. Dengan kita selalu jujur dalam perbuatan maupun ucapan akan ada rasa tenang dalam hati ini. Itu lah yang disebut dengan zona ketuhanan. Jika anda tidak percaya cobalah lakukan hal-hal di bawah ini untuk eksperimen anda sendiri. Mulai besok sampai satu minggu berturut turut jadilah seorang pembohong atau pendusta. Jika menurut anda dengan berbohong itu anda mendapatkan untung maka lakukanlah. Setelah satu minggu coba lihat kondisi psikologi anda.
Dalam diri manusia sudah terdapat sebuah fitrah ketuhanan. Apabila kita melakukan hal yang bertolak belakang dari fitrah ketuhanan maka otomatis hati akan selalu menolanyak. Begitulah fitrah semua manusia yang hidup di dunia ini. Ketika kita hendak berbuat dosa akan ada suara hati yang melarang. Ketika kita sudah terbiasa melanggar fitrah ketuhanan itu jadilah kita seseorang yang bejat akhlaknya, dan tak terpuji tingkah lakunya.
Banyak orang yang berani meninggalkan zona Tuhan dan menuju zona syaitan dengan alasan mengikuti trend atau modernisasi. Mereka tidak berfikir secara integral, mereka tidak peduli dampak yang akan terjadi melinkan menganut paham hedonis yang di anut oleh negara barat yang hanya mementingkan kesenangan pribadi saja. Sekarang lihatlah kondisi krisis akhlak yang terjadi pada bangsa kita. Sungguh memprihatinkan, angkot saja yang harusnya sebagai sebuah alat untuk membantu transportasi orang lain malah banyak terjadi tindakan-tindakan yang asusila. Coba bayangkan??
Sudahlah saya tahu anda itu bukan termasuk kepada orang yang seperti diatas. Sangat tidak penting sepertinya jika saya berbicara panjang lebar. Mulai dari sekarang, marilah bersama-sama kita lebih menanamkan sifat-sifat kejujuran dan nilai-nilai ruhaniah untuk kehidupan yang lebih baik serta bersama-sama memperbaiki kondisi akhlak bangsa yang sudah rusak oleh budaya barat. Jika bukan anda siapa lagi, bukan?
Semoga bermanfaat.
Salam sukses.
Sudah dulu tertawanya. Bukan maksud saya untuk menyindir anda apbila anda pernah punya pengalaman pahit itu. Suweeer dah saya tak tahu. Yang ingin saya bicarakan pada kesempatan kali ini adalah tentang sebuah kejujuran. Sebuah sifat yang makin beranjak ke jaman modern semakin luntur saja eksistensinya. Lihat saja tingkah laku para pejabat dan wakil rakyat kita. Aduhh, sampe-sampe sedih saya. Pingin nangis dah pokonya.
Pada zaman yang serba modern seperti sekarang ini, selain terjadi krisis ekonomi di beberapa negara terjadi juga krisis akhlak yang terjadi di negara kita. Entah karena pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi atau memang karena bangsa kita telah mengabaikan aturan Tuhan dan lebih tertarik kepada trend banyak di pengaruhi oleh budaya barat yang cenderung negatif.
Sepertinya terlalu berat jika membahas masalah politik dan masalah-masalah sosial lainnya. Dari hal-hal kecil dulu aja deh, minimal kita mengetahui apa saja sih manfaat kejujuran dan kerugiannya jika kita berlaku tidak jujur. Apalagi jika melihat gambaran pendidikan di negara kita yang jarang sekali menanamkan nilai-nilai spiritual seperti kejujuran, tanggung jawab, keyakinan, kepercayaan diri, serta komitmen. Kebanyakan kita di ajarkan tentang kecerdasan intelektual. Bangsa kita terlalu memanjakan otak kiri yang serba rasional dan itung2an. Ya beginilah akibatnya, bangsa kita jadi ngalor-ngidul. Kecerdasan emosional dan spiritual mereka sangat rendah dan lihatlah akhirnya korupsi terjadi dimana-mana.
Kejujuran bukan semata-mata untuk menaati aturan Tuhan tetapi juga untuk diri sendiri. Dengan kita selalu jujur dalam perbuatan maupun ucapan akan ada rasa tenang dalam hati ini. Itu lah yang disebut dengan zona ketuhanan. Jika anda tidak percaya cobalah lakukan hal-hal di bawah ini untuk eksperimen anda sendiri. Mulai besok sampai satu minggu berturut turut jadilah seorang pembohong atau pendusta. Jika menurut anda dengan berbohong itu anda mendapatkan untung maka lakukanlah. Setelah satu minggu coba lihat kondisi psikologi anda.
Dalam diri manusia sudah terdapat sebuah fitrah ketuhanan. Apabila kita melakukan hal yang bertolak belakang dari fitrah ketuhanan maka otomatis hati akan selalu menolanyak. Begitulah fitrah semua manusia yang hidup di dunia ini. Ketika kita hendak berbuat dosa akan ada suara hati yang melarang. Ketika kita sudah terbiasa melanggar fitrah ketuhanan itu jadilah kita seseorang yang bejat akhlaknya, dan tak terpuji tingkah lakunya.
Banyak orang yang berani meninggalkan zona Tuhan dan menuju zona syaitan dengan alasan mengikuti trend atau modernisasi. Mereka tidak berfikir secara integral, mereka tidak peduli dampak yang akan terjadi melinkan menganut paham hedonis yang di anut oleh negara barat yang hanya mementingkan kesenangan pribadi saja. Sekarang lihatlah kondisi krisis akhlak yang terjadi pada bangsa kita. Sungguh memprihatinkan, angkot saja yang harusnya sebagai sebuah alat untuk membantu transportasi orang lain malah banyak terjadi tindakan-tindakan yang asusila. Coba bayangkan??
Sudahlah saya tahu anda itu bukan termasuk kepada orang yang seperti diatas. Sangat tidak penting sepertinya jika saya berbicara panjang lebar. Mulai dari sekarang, marilah bersama-sama kita lebih menanamkan sifat-sifat kejujuran dan nilai-nilai ruhaniah untuk kehidupan yang lebih baik serta bersama-sama memperbaiki kondisi akhlak bangsa yang sudah rusak oleh budaya barat. Jika bukan anda siapa lagi, bukan?
Semoga bermanfaat.
Salam sukses.