Siapa bilang sampah barang tidak berguna? Wanita ini bisa sukses berkat sampah lho. Namanya Khilda Baiti Rohmah, beliau adalah gadis muda kelahiran Bandung 14 Juli 1988. Khilda lulusan dari pesantren Persatuan Islam 1 Bandung dan Teknik Lingkungan Universitas Pasundan 2007. Sekarang adalah seorang entrepreneur muda sekaligus seorang motivator di daerah Bandung.
Pada awalnya Khalida sangat prihatin terhadap banyaknya sampah yang menumpuk setiap hari tiada hentinya. Kemudian tergeraklah hatinya untuk mengelola sampah-sampah itu menjadi barang yang bermanfaat. Khalida mulai mengelola sampah dair yang organik ia sulap menjadi kompos sedangkan sampah nonorganik dijadikan barang kerajinan dan bahan bakar.
Kemudian ia mendirikan sebuah komunitas yang bernama komunitas SAMPAHKOE bersama teman-temannya. Komunitas ini mencoba menggerakan masyarakat agar peduli terhadap lingkungan, salah satunya adalah dengan mengelola sampah menjadi barang yang bermanfaat. Khalida bersama timnya pun bergerak ke berbagai daerah di Indonesia mulai dari Cimahi, Bandung, Sukabumi, Tangerang, Cikarang, Padang, Jambi, Yogyakarta, Surabaya, dan Solo.
Ia mengaku memulai usahanya dari titik nol Bahkan dia membiayai sendiri semua kegiatannya tersebut. Khilda mengaku modal untuk kegiatan yang dia lakukan ini berasal dari gajinya di berbagai tempat dan menjual koran. Setelah beberapa bulan dirintis akhirnya usahanya membuahkan hasil. Ia mengaku sering menjadi narasumber untuk para walikota dan bupati dalam Konvensi Nasional Pengelolaan Sampah Pasar.
Prestasi yang ia dapatkan tidak main-main. Sebelumnya Khilda menyandang predikat sebagai salah satu Mahasiswa berprestasi Unpas 2011. Dan sekarang ia telah berhasil menyabet penghargaan seperti Young Change Maker Ashoka 2009, Pemenang Termuda Sampoerna Pejuang 9 Bintang 2010, Danamon Award 2011, kandidat penerima nobel Women Initiative Project London 2010 dan yang terakhir adalah menjadi salah satu 100 Wanita Inspiratif Tupperware She An 2012.
Sukses yang di capai Khalida adalah berkat kerja keras dan ketekunannya yang ia lakukan dengan gigih demi sebuah tatanan lingkungan yang bersih dan bermanfaat. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Semoga bermanfaat,
salam sukses
Pada awalnya Khalida sangat prihatin terhadap banyaknya sampah yang menumpuk setiap hari tiada hentinya. Kemudian tergeraklah hatinya untuk mengelola sampah-sampah itu menjadi barang yang bermanfaat. Khalida mulai mengelola sampah dair yang organik ia sulap menjadi kompos sedangkan sampah nonorganik dijadikan barang kerajinan dan bahan bakar.
Kemudian ia mendirikan sebuah komunitas yang bernama komunitas SAMPAHKOE bersama teman-temannya. Komunitas ini mencoba menggerakan masyarakat agar peduli terhadap lingkungan, salah satunya adalah dengan mengelola sampah menjadi barang yang bermanfaat. Khalida bersama timnya pun bergerak ke berbagai daerah di Indonesia mulai dari Cimahi, Bandung, Sukabumi, Tangerang, Cikarang, Padang, Jambi, Yogyakarta, Surabaya, dan Solo.
Ia mengaku memulai usahanya dari titik nol Bahkan dia membiayai sendiri semua kegiatannya tersebut. Khilda mengaku modal untuk kegiatan yang dia lakukan ini berasal dari gajinya di berbagai tempat dan menjual koran. Setelah beberapa bulan dirintis akhirnya usahanya membuahkan hasil. Ia mengaku sering menjadi narasumber untuk para walikota dan bupati dalam Konvensi Nasional Pengelolaan Sampah Pasar.
Prestasi yang ia dapatkan tidak main-main. Sebelumnya Khilda menyandang predikat sebagai salah satu Mahasiswa berprestasi Unpas 2011. Dan sekarang ia telah berhasil menyabet penghargaan seperti Young Change Maker Ashoka 2009, Pemenang Termuda Sampoerna Pejuang 9 Bintang 2010, Danamon Award 2011, kandidat penerima nobel Women Initiative Project London 2010 dan yang terakhir adalah menjadi salah satu 100 Wanita Inspiratif Tupperware She An 2012.
Sukses yang di capai Khalida adalah berkat kerja keras dan ketekunannya yang ia lakukan dengan gigih demi sebuah tatanan lingkungan yang bersih dan bermanfaat. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Semoga bermanfaat,
salam sukses