Pada hari jum’at 18 Nopember 2011 aku mendapat musibah kecelakaan yang menyebabkan tulang selangka patah. |
Pagi itu aku berangkat kuliah seperti biasa pagi hari jam 7 dan kebetulan hari itu adalah hari ke-5 Ujian tengah semester. Setelah selesai ujian seperti biasa aku berkicau diluar kelas dengan temen-temen bertanya seputar soal yang telah dikerjakan. Teriakan dan tawa diluar kelas sangat lumrah terdengar jikalau selesai ujian. Pada hari itu adalah ujian mata kuliah speaking yang tingkat kesulitannya terkesan mudah karena dosen speaking ini adalah tipe dosen yang yang tidak pelit memberikan nilai kepada mahasiswa melainkan kebalikannya , hehehe. Tidak aneh pada mata kuliah ini kebanyakan nilainya Kalo tidak A ya B.
Pada waktu itu ujian selesai pada jam 9.30 jadi aku memutuskan untuk singgah sejenak ke kosan teman sambil menunggu waktu jum’at tiba. Disana aku ngobrol sana-sini, tertawa,canda wah pokonya rame deh kalo lagi ngumpul. Dan tak terasa kita ngobrol-ngobrol hingga terdengarlah dengungan suara ngaji dari masjid dan waktu pun menunjukan pukul 11.30. Aku memutuskan untuk pergi jum’atan di luar kampus tepatnya di Masjid Agung Subang. Sebelumnya salah seorang dari temanku yang lain ada yang menawarkan agar jum’atan dikampus tapi aku menolak karena alasan kenyamanan karena di Masjid Agung masjidnya luas dan hawanya sejuk.
Setibanya di masjid agung disana aku pergi ke tukang nasi timbel ya maklumlah belum makan dari pagi cuma baru nasi 1 bungkus. Hehehe. Selesai makan aku ambil air wudhu dan masuk kedalam masjid. Disana seperti biasa disana shalat Thahiyatul masjid, shalat sunnah Qabliyah, mendengarkan ceramah, dan kemudian shalat jum’at. Aku masih ingat akan ceramah sang khotib tentang “kerja keras dan jangan putus asa”yang di tampilkan dengan sangat menarik waktu itu beliau sempat menerangkan kisah Maryam yang pergi ke padang pasir dengan anaknya Nabi Isa a.s sampai pada suatu saat di kehausan dan mencari air untuk mengobati dahaganya. Maryam pun pergi ke salah satu bukit tapi tidak ditemukan air. Melihat anaknya Isa a.s yang menangis kehausan beliau pun sampai pergi bolak-balik pulang-pergi sampai tujuh kali hanya untuk mencari air dan akhirnya Allah memberikan pertolongan bagi keduanya sehingga kemudian Nabi Isa a.s secara tidak sengaja menendang-nendang tanah dan dari sana keluarlah air yang sekarang dikenal dengan Air Zam-zam. Penyampaian khotib yang sangat menarik membuat antusias semua jamaah pada saat itu.
Selesai shalaat jum’at disana aku menghampiri teman-temanku yang lain untuk minta izin pulang. Dan anehnya ketika mau bertolak pulang salah seorang temanku mengirim sms agar mengembalikan materi fotocopy Pendidikan Kewarganegaraan dengan ya agak cukup memaksa. Hehehe jangan tersungging eh tersinggung ya buat orang itu hwkwkwk (Soalnya aku liat dia feel Innocence banget padahal bukan karena dia hwkwkw). Akhirnya aku pun memutuskan untuk kembali ke kampus dan di tengah jalan aku melihat dua orang anak perempuan yang hendak menyeberang jalan tapi tidak melihat lajunya motorku dari arah sampingnya. Dari kejuahan aku membunyikan klakson motor tapi ahh keduanya tidak menengok ke arahku padahal kondisi udah 200 meter dengan motor melaju cukup kencang. Setelah jarak sekitar 10 meter motor pun tidak memungkinkan untuk mengerem dan akhirnya BRAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK aku meyerempet salah seorang perempuan itu dan jatuh dengan posisi bahu di bawah sementara salah seorang dari perempuan itu jatuh ke sebelah kanan motor. Disana aku hnya memikirkan bagaimana kondisi perempuan yang aku tabrak itu tidak sedikit pun memikirkan kondisi pribadi. Aku terpelanting menghantam aspal dan masih sadar dan membangunkan motor yang tergeletak dan ada pikiran untuk mendekati gadis itu tapi ahhhhh….. tubuhku bergetar sepertinya ada masalah dengan tanganku, aku merasakan sakit seperti mengangkat beban yang sangat berat di pundak kanan sebelah kiri ternyata tulang selangka bagian kiri PATAH. Aku meminta tolong pada orang-orang yang menghampiriku dan disana aku mengerang kesakitan dan sempat merebahkan tubuh ke pinggir jalan saking pilunya menahan sakit. Aku sempat menghubungi temanku dan alhamdulilah ia mengangkat teleponku dan memintanya agar segera ke menghampiriku. Ada dua orang yang tak aku kenal yang menolongku mencarikan pertolongan pertama pada tulangku yang patah. Aku sangat berterima kasih padanya dia sangat tulus mengantarku sampai ke tempat pengobatan di Cisalak yang jaraknya cukup jauh dari tempat kejadian. Oh iya setelah aku Tanya kepada salah seorang temanku alhamdulilahnya gadis itu tidak mengalami luka parah dan bisa berjalan.
Setelah sampai di Cisalak aku aku menelpon ibuku di rumah dan memberitahukannya agar segera ke tempatku. Alhamdulilah setelah menanti-nanti sekian lama ayah,ibu,bibi,dan pamanku datang. Ibuku langsung menangis sambil mengelus-elus dahiku, aku bilang padanya, “aku baik-baik aja mah ga apa2 kok buktinya kau masih bisa bicara” kataku. Aku dirawat disana selama 10 hari bersama pasien2 yang memiliki kondidi yang sama sepertiku. Didalam hati aku berkata “aku masih bersyukur aku masih diberi kesempatan hidup oleh Allah, semoga ini adalah balasan atas semua dosa yang kulakukan”.
Banyak sekali pelajaran yang aku dapat dari peristiwa itu yaitu belajar sabar, belajar memiliki sikap empati seperti ditunjukan oleh kedua orang yang menolongku walau tak kenal siapa aku dan aku pun juga, selalu hati-hati dan waspada ketika berkendara, lebih bersyukur atas apa yang diberikan Allah padaku dikarenakan ini peringatan atas semua sikap ku dulu yang sedikit sekali mensyukuri nikmat Allah yang begitu banyak. Sekarang aku sadar bahwa begitu banyak nikmat Allah yang telah dianugerahi tapi apa balasanku aku selalu mengeluh dengan keadaan. Pernah suatu ketika ada seseorang yang terjatuh dari motornya tapi aku malah pergi terburu-buru dengan alasan telat masuk kuliah dan masih ada banyak orang disana. Ternyata ada rahasia di balik rahasia dan Allah lah yang mengatur semua ini. Kita sebagai manusia harus bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita.
Wallahu ‘alam.