CALIFORNIA - Seorang mantan karyawan yang ditugaskan untuk menyaring konten yang menyinggung di Facebook, telah membocorkan buku aturan dari situs tersebut. Buku aturan itu memberikan rincian petunjuk yang luar biasa, termasuk memblokir gambar telanjang tapi mengizinkan gambar kematian atau kerusakan.
Hal ini diungkapkan oleh seorang pekerja di oDesk, sebuah konten pihak ketiga yaitu perusahaan yang bermitra dengan Facebook. Staf yang bekerja untuk oDesk itu, selanjutnya diperintahkan bahwa Facebook tidak akan mengizinkan penghinaan atau komentar rasial dalam bentuk apa pun dan harus dihapus sesegera mungkin. Namun pengguna masih tetap bisa menggunakan Facebook, jika komentar dibuat dengan cara humoris atau ironis.
Amine Derkaoui, pria berusia 21 tahun ini kemudian meninggalkan oDesk dan jelas masih terlihat marah pada atasannya dan Facebook. Dia menyatakan mulai menjalani pelatihan dengan oDesk sebagai moderator, namun gagal saat menjalani ujian penting dan akhirnya memutuskan untuk pergi dan menjadi seorang manajer konten untuk sebuah perusahaan teknologi di New York.
Derkaoui juga mengatakan, tidak ada penyebutan Facebook ketika dia melamar pekerjaan di oDesk dan tidak pernah secara tegas menyebutkan bahwa situs besutan Mark Zuckerberg itu adalah klien mereka.
Dilansir Daily Mail, Selasa (22/2/2012), lembaran informasi yang bocor itu, merupakan halaman ke 17 dari buku panduan yang diberikan oleh Facebook pada oDesk. Buku panduan itu berisi saran bagi karyawan tentang apa yang harus dilakukan ketika menyaring foto, teks dan video dari pengguna Facebook yang sudah ditandai untuk dihapus.
Meski isi peraturan telah bocor, sejauh ini tidak memberikan dampak yang besar, tapi sepertinya pihak ketiga ini menjadi perhatian pengguna Facebook. Meski Facebook sangat menjaga kerahasiaan kebijakan sensornya, sebagian besar pengguna sebenarnya lebih khawatir mengenai jejaring sosial itu yang 'meluluskan' rincian mereka pada pihak ketiga.
Facebook pun tampak menanggapi mengenai pihak ketiga ini, "Sebagai upaya untuk cepat dan lebih efisien memproses jutaan laporan yang kami terima setiap hari, kami telah memutuskan bahwa mengontrak pihak ketiga itu bermanfaat untuk menyediakan klasifikasi terlebih dahulu dari sebagian kecil konten yang dilaporkan," jelas Facebook dalam sebuah pernyataan.