Paling tidak delapan orang lagi tewas, termasuk dua tentara NATO, dalam kerusuhan di sejumlah tempat di Afghanistan menentang dibakarnya Quran di pangkalan Amerika.
Banyak lainnya terluka dalam rangkaian unjuk rasa itu. Sejumlah pria bersenjata menyerang paling tidak dua instalasi militer.
Massa meneriakkan "Mati Obama", melempar batu dan membakar bendera Amerika.
Sementara itu Taliban menyerukan penduduk untuk membunuh dan memukul semua warga Barat untuk membalas "penghinaan" terhadap Quran.
Dalam satu pernyataan, juru bicara Taliban mengatakan rakyat Afghanistan harus "berhenti melakukan unjuk rasa" namun mencari sasaran pangkalan militer dan personil asing untuk "memberi mereka pelajaran agar mereka tidak lagi menghina kitab suci."
Hari Rabu (22/02), tujuh orang tewas dan puluhan luka-luka dalam sejumlah unjuk rasa.
Presiden Hamid Karzai bertemu dengan para pemimpin suku dan politisi dalam upaya meredakan ketegangan.
Para pejabat Afghanistan khawatir unjuk rasa akan meluas ke kota-kota lain dan melakukan pertemuan darurat.
Wartawan BBC, Andrew North, yang berada di Kabul mengatakan banyak pejabat yang bersimpati kepada rakyat yang mengungkapkan kemarahan terhadap Amerika itu.
North mengatakan sholat Jumat dapat memicu ketegangan lebih lanjut dan sangat tergantung pada kotbah para ulama.
Sejauh ini, polisi dan para pemimpin suku mengatakan kepada BBC, unjuk rasa besar terjadi di paling tidak sembilan tempat, dan melibatkan ratusan orang.
Bakar bendera Amerika
Insiden terparah terjadi di Khogyani di propinsi Nangarhar, dimana seorang pria yang mengenakan seragam tentara Afghanistan membunuh dua tentara NATO yang diduga berasal dari Amerika.
Di propinsi Uruzgan, dua orang meninggal dan paling tidak delapan terluka, tiga di antaranya polisi, dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan Afghanistan, kata para pejabat kepada BBC.
Di propinsi Baghland, seorang warga sipil tewas, dua lainnya terluka sementara dua polisi juga luka.
Lebih dari 3.000 orang melakukan unjuk rasa di Mehterlam, ibukota propinsi Lagman, dan sejumlah di antaranya membakar patung Presiden Barack Obama.
Polisi mengatakan bentrokan terjadi saat mereka berupaya mencegah ratusan orang memasuki Kabul.
Dan di Asadabad, sekitar 1.500 demonstran dilaporkan membakar bendera Amerika dan ban-ban mobil sambil meneriakkan slogan anti Amerika.
Sebelumnya, Presiden Karzai mengatakan "pasukan Afghanistan tidak boleh menggunakan kekerasan ... dan harus melindungi rakyat serta properti."
Demikian Tips n Trik dan Info kali ini. Semoga Bermanfaat.