Mandi Dulu Sebelum Berenang Agar Tak Mencemari Kolam
Bukan hanya keringat dan air kencing saja yang dapat mencemari kolam renang. Ketika bereaksi dengan kaporit, sisa-sisa kosmetik dan tabir surya yang mencemari air kolam ternyata tak kalah berbahaya.
Produk-produk tersebut mengandung banyak unsur nitrogen, yang ketika bereaksi dengan kaporit atau disinfektan lainnya bisa membentuk senyawa beracun. Diduga, senyawa tersebut dapat memicu mutasi genetik pada manusia.
Dikutip dari Livescience, Jumat (23/7/2010), risiko yang muncul akibat mutasi tersebut ternyata cukup serius. Mulai dari cacat lahir, penuaan dini, gangguan pernapasan, bahkan bisa memicu kanker.
Seorang profesor genetika, Michael Plewa mengungkap hal itu dalam sebuah penelitian di University of Illinois. Laporannya telah dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science and Technology.
Ia mengumpulkan sampel air dari sejumlah kolam renang umum yang menggunakan berbagai jenis disinfektan seperti brominate, klorin dan radiasi sinar ultraviolet. Ia juga membandingkan kadar pencemaran pada kolam indoor dengan kolam outdoor.
Setelah diamati dengan teknologi molekuler, kadar genotoksin atau senyawa pemicu kerusakan DNA lebih banyak ditemukan pada air yang menggunakan brominat sebagai penjernih. Penggunaan klorin dan radiasi sinar ultraviolet relatif lebih aman.
Selain itu, aktivitas genotoksin juga lebih banyak teramati pada sampel air yang diambil dari kolam indoor. Namun Prof Plewa tidak menjelaskan mengapa kolam di ruangan terbuka lebih aman dari risiko pencemaran yang memicu kerusakan genetik.
Ia hanya menganjurkan pengelola kolam renang untuk mengganti air kolam secara berkala dan mengombinasikan penggunaan disinfektan dengan radiasi sinar ultraviolet. Selain itu, pengunjung yang ingin berenang juga disarankan untuk mandi terlebih dahulu agar bebas dari sisa-sisa produk kecantikan.
Sebelumnya, sebuah penelitian di Belgia pernah mengungkap bahaya penggunaan kaporit di kolam renang. Pada beberapa anak yang sensitif, bahan tersebut dapat memicu serangan asma.
Kaporit juga dapat bereaksi dengan senyawa organik yang berasal dari sampah dedaunan, keringat maupun air kencing. Reaksi tersebut menghasilkan senyawa yang dapat memicu iritasi mata, kulit dan saluran pernapasan atas