Terkadang orang mengganti waktu tidurnya yang kurang dengan tidur lebih lama keesokan harinya. Tapi tidur yang terlalu lama justru membuat tubuh menjadi lemas. Kenapa bisa begitu?
Tubuh memiliki siklus bangun dan tidur yang sudah terpola dengan sendirinya. Ketika seseorang tidur dalam waktu yang lebih lama dari biasanya misal saat liburan, maka akan terjadi pergeseran pola dari yang sudah ada sebelumnya.
Akibat dari pergeseran pola tersebut, tubuh akan terasa lemas dan rasanya masih ingin tetap tertidur. Jika tubuh merasakan adanya siklus yang salah atau berbeda maka orang akan merasakan kelesuan, kelelahan dan pusing. Kondisi ini sangat mirip dengan gejala jet lag.
Seperti dikutip dari Huffingtonpost, Selasa (26/1/2010) agar bisa terbebas dari rasa lemas dan pusing akibat terlalu banyak tidur, sebaiknya keluar dari kamar tidur agar mendapatkan paparan sinar matahari atau paksakan diri untuk melakukan suatu aktivitas.
Sebagai contoh, ketika seseorang ingin bangun dan terjaga dari tidurnya seringkali tubuh tidak mau mengikuti keinginan tersebut. Untuk merangsangnya cobalah pergi keluar kamar agar mendapatkan sinar matahari selama 10-15 menit atau melakukan aktivitas fisik di luar dengan cahaya terang dan jauh dari kamar tidur.
Kegiatan tidur memang memiliki siklus tersendiri, rata-rata siklus tidur seseorang berlangsung antara 80-120 menit (rata-rata 90 menit) dan biasanya seseorang memiliki 5 silus setiap malamnya (total sekitar 7,5 jam). Bisa saja seseorang terbangun di tengah-tengah siklus tersebut, sedangkan bagi orang yang sering terbangun di tengah-tengah siklus ini akan memiliki pola tidur yang buruk.
Untuk menghindari rasa lemas karena terlalu banyak tidur, tak ada salahnya untuk melakukan beberapa tips berikut agar pola tidurnya teratur, yaitu:
- Buatlah waktu bangun dan tidur yang sama setiap harinya, termasuk pada akhir pekan. Kuncinya adalah pada saat bangun tidur, jika tidur lebih awal maka bangun tidurnya pun harus lebih awal.
- Biasakan diri untuk terkena sinar matahari pagi setiap harinya saat baru bangun tidur. Selain bagus untuk menghilangkan rasa lemas, sinar matahari pagi juga mengandung vitamin D yang berguna bagi tubuh.
- Hindari tidur terlalu lama saat akhir pekan, meskipun malam sebelumnya tidur larut malam. Usahakan tidur 15-30 menit lebih awal pada malam berikutnya.
- Hindari mengonsumsi kafein dan alkohol 2-3 jam sebelum waktu tidur.
Jika sudah memiliki waktu tidur yang cukup tapi tetap terasa lemas saat bangun tidur, ada kemungkinan bukan masalah kuantitas jam tidurnya namun ada masalah di kualitas tidurnya seperti sering terbangun atau tidurnya tak nyenyak.