Pada suatu hari seorang ayah sedang menasihati anaknya di pinggir sebuah kolam. Ayah berkata, “Lihatlah anakku, air ini begitu penting bagi kehidupan tanpa air semua akan mati. Dengan air ini ikan-ikan bisa sangat bahagia.”
Mendengar ucapan ayah seekor ikan kecil segera mencari-cari tahu tentang dimana keberadaan air. Ia berharap bisa menemukan sesuatu yang penting itu yang membuat kehidupannya bahagia. Bergegas ikan itu bertanya kepada sahabat-sahabatnya yang lain namun tak ada yang pernah tahu dimanakah air berada.
Siang malam ikan itu hanya terpikir oleh kata-kata seorang ayah tentang air. Sampai akhirnya ikan kecil itu menemui seekor ikan tua yang telah hidup sangat lama. Ikan itu berkata, “Kek, apakah anda tahu dimana air itu? Saya dengar air itu adalah sumber kehidupan dan kebahagiaan para ikan?” Tanya nya dengan penuh rasa ingin tahu. Tak lama kakek itu tersenyum dan berkata, “Wahai cucuku air itu ada disekelilingmu, kebahagiaan yang kau cari itu sebenarnya selalu hadir di sekitarmu. Kenapa kau susah-susah mencarinya?”. Sambil tersentak heran ikan kecil itu menjawab, “Hahh yang bener kek, kakek tidak salah ucap kan”. “Iya cucuku, air adalah tempat kita hidup. Tanpanya kita semua akan mati” Kakek ikan yang bijak itu tersenyum dan berkata dengan sangat lembut.
Cerita di atas mengingatkan kita akan kehidupan yang selama ini dijalani. Banyak orang yang mencari-cari kebahagiaan hidup. Ada yang menganggap bahwa kebahagiaan itu adalah uang, sebagian lagi menganggapnya sebuah jabatan, ataupun popularitas. Mereka lupa bahwa kebahagiaan sendiri sebenarnya ada di dalam diri yaitu hati kita. Semua itu bukan menjadi jaminan menjadikan hidup ini bahagia. Ianya adalah hanya sebuah alat untuk meraih kebahagiaan. Apalah artinya harta berlimpah, jabatan tinggi atau pun popularitas jika kita tidak bisa menyucikan hati kita. Alih-alih membuat bahagia justru akan lebih membuat diri ini semakin rakus dan hidup menjadi tersiksa.
Mulai sekarang marilah kita bersihkan hati ini. Berbuat baiklah kepada sesama dan sucikanlah diri dari dosa. Rasakanlah kebahagiaan yang timbul darinya. Jadikanlah harta, jabatan, dan popularitas itu sebagai sebuah alat untuk memberikan manfaat kepada sesama sehingga akan memberikan sebuah efek yang berupa kebahagiaan yang berasal dari ketulusan orang lain dan ridho Allah Swt.
Jika anda mengejar harta jadikanlah harta itu sebagai jalan untuk membantu orang lain. Jika anda mengejar jabatan, gunakanlah kepercayaan itu untuk lebih memberikan manfaat kepada sesama. Buang jauhlah sifat egois yang mengabaikan kebahagiaan orang lain demi kebahagiaan sendiri. Jika anda mengejar popularitas jadikanlah popularitas itu sebagai sebuah inspirasi agar memberikan motivasi bagi orang lain untuk bisa mencapai kesuksesannya.
Ternyata benarlah dengan kita menyucikan diri dari dosa maka kebahagiaan akan datang dengan sendirinya.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses
Mendengar ucapan ayah seekor ikan kecil segera mencari-cari tahu tentang dimana keberadaan air. Ia berharap bisa menemukan sesuatu yang penting itu yang membuat kehidupannya bahagia. Bergegas ikan itu bertanya kepada sahabat-sahabatnya yang lain namun tak ada yang pernah tahu dimanakah air berada.
Siang malam ikan itu hanya terpikir oleh kata-kata seorang ayah tentang air. Sampai akhirnya ikan kecil itu menemui seekor ikan tua yang telah hidup sangat lama. Ikan itu berkata, “Kek, apakah anda tahu dimana air itu? Saya dengar air itu adalah sumber kehidupan dan kebahagiaan para ikan?” Tanya nya dengan penuh rasa ingin tahu. Tak lama kakek itu tersenyum dan berkata, “Wahai cucuku air itu ada disekelilingmu, kebahagiaan yang kau cari itu sebenarnya selalu hadir di sekitarmu. Kenapa kau susah-susah mencarinya?”. Sambil tersentak heran ikan kecil itu menjawab, “Hahh yang bener kek, kakek tidak salah ucap kan”. “Iya cucuku, air adalah tempat kita hidup. Tanpanya kita semua akan mati” Kakek ikan yang bijak itu tersenyum dan berkata dengan sangat lembut.
Cerita di atas mengingatkan kita akan kehidupan yang selama ini dijalani. Banyak orang yang mencari-cari kebahagiaan hidup. Ada yang menganggap bahwa kebahagiaan itu adalah uang, sebagian lagi menganggapnya sebuah jabatan, ataupun popularitas. Mereka lupa bahwa kebahagiaan sendiri sebenarnya ada di dalam diri yaitu hati kita. Semua itu bukan menjadi jaminan menjadikan hidup ini bahagia. Ianya adalah hanya sebuah alat untuk meraih kebahagiaan. Apalah artinya harta berlimpah, jabatan tinggi atau pun popularitas jika kita tidak bisa menyucikan hati kita. Alih-alih membuat bahagia justru akan lebih membuat diri ini semakin rakus dan hidup menjadi tersiksa.
Mulai sekarang marilah kita bersihkan hati ini. Berbuat baiklah kepada sesama dan sucikanlah diri dari dosa. Rasakanlah kebahagiaan yang timbul darinya. Jadikanlah harta, jabatan, dan popularitas itu sebagai sebuah alat untuk memberikan manfaat kepada sesama sehingga akan memberikan sebuah efek yang berupa kebahagiaan yang berasal dari ketulusan orang lain dan ridho Allah Swt.
Jika anda mengejar harta jadikanlah harta itu sebagai jalan untuk membantu orang lain. Jika anda mengejar jabatan, gunakanlah kepercayaan itu untuk lebih memberikan manfaat kepada sesama. Buang jauhlah sifat egois yang mengabaikan kebahagiaan orang lain demi kebahagiaan sendiri. Jika anda mengejar popularitas jadikanlah popularitas itu sebagai sebuah inspirasi agar memberikan motivasi bagi orang lain untuk bisa mencapai kesuksesannya.
Ternyata benarlah dengan kita menyucikan diri dari dosa maka kebahagiaan akan datang dengan sendirinya.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses