Jelang Chelsea vs MU Menepikan Misi Balas Dendam
(AFP Photo/Franck Fife)
London - Tajuk partai balas dendam sering digunakan untuk menggambarkan laga Chelsea kontra Manchester United, merujuk pada kenangan final Liga Champions tahun 2008. Namun misi revans tak menjadi hal penting di sini.
Ketika Chelsea dan MU terundi untuk saling bentrok di babak perempatfinal Liga Champions musim ini, ingatan publik langsung mengarah ke laga final kompetisi yang sama di tahun 2008. Ketika itu The Red Devils mengalahkan The Blues lewat adu penalti dan menjadi juara.
Tak ayal duel ini disebut-sebut sebagai kesempatan bagi tim London Barat untuk melakukan revans terhadap anak buah Sir Alex Ferguson. Meski begitu ternyata misi revans bukanlah hal utama bagi punggawa Chelsea.
"Soal balas dendam itu memang headline yang bagus, tapi hal tersebut tidak ada dalam pikiran kami," jelas gelandang Frank Lampard di situs resmi The Blues.
Bagi Lampard pengalaman dikalahkan MU di waktu lalu menjadi pelajaran bagi timnya agar bisa lebih baik lagi. "Tidak ada yang lebih buruk dibanding kalah di final atau semifinal Liga Champions di sejumlah kesempatan berbeda dan hal-hal tersebut membuat kami bersemangat. Tidak ada gunanya untuk terus berpikir negatif dan menangisi masa lalu. Kami berharap satu hari nanti kami akan mendapatkan pengalaman positif yang membuat kami bisa denagn mudah melupakan hal-hal tak menyenangkan yang pernah kami alami," jelas pemain berusia 32 tahun itu.
Di pihak MU, manajer Sir Alex Ferguson juga tidak yakin bahwa para pemain Chelsea mengusung misi balas dendam atas kekalahan di final tahun 2008. "Saya menilai mereka tidak memikirkan pembalasan untuk sesuatu yang terjadi tiga tahun silam. Mereka sudah dengan cepat melupakan itu," ujar manajer asal Skotlandia tersebut.
"Untuk semua tim, ambisi utama mereka adalah jadi juara. Motivasi untuk itu jelas lebih besar dibanding memikirkan apa yang terjadi tiga tahun silam," tuntas dia.