Pages

Deteksi Kekurangan Vitamin Lewat Lidah

LidahMengetahui apakah asupan vitamin sudah mencukupi atau tidak adalah hal yang sulit. Tapi ternyata kadar vitamin yang rendah bisa dideteksi lewat lidah.Read more »

7 Tips nge-GEBET Cewe Orang Lain

selingkuh

Ketika asik nongkrong di kantin kampus atau di cafe, seorang cewek sexy melenggang didepan kamu.

Gile… cakep banget… Whuah.. nggak ada cacatnya nih. Layak banget dijadikan pacar. “Siap-siap ngedeketin ach..!!” Eh, tapi siapa sosok di sebelahnya yang menggelayut mesra dipundaknya. Ups, ternyata dia udah punya cowok. Krompyaang….., patah hati dech…

Hal kejadian macem gitu nggak jarang dialami oleh para jomblo mania. Patah hati, sebel, dan dongkol pastinya. Tapi jangan keburu kecewa dulu. Soalnya ada beberapa tips jitu untuk ngedapetin perhatiannya.

Berikut tips nya:

1. Niat

Tentukan tujuanmu dulu. Kenapa kamu pengen mendapatkannya? Apakah dia memang layak untuk diperebutkan? Makanya, kumpulkan informasi tentang dia dulu. Oh iyah, kamu jangan nekat berniat untuk merusak rumah tangga orang lain. Niat aja kalau kamu pengen kenal deket sama tuh cewek, kalau cocok baru di gebet… he-he-he…

2. Kumpulkan Kekuatan

Maksud kekuatan disini adalah kemampuan untuk menjaring perhatiannya. Modal ini mutlak kamu butuhkan. Contohnya, kamu tunjukin sisi kepandaianmu, sisi kecantikanmu, atau kelebihan-kelebihanmu yang lain. Kalau bisa, utamakan kelebihan yang tidak dimiliki cowoknya gebetanmu. Misalnya, tunjukin kelebihan memperbaiki motor di parkiran kampus karena pasangannya nggak bisa ilmu perbengkelan.

3. Pelan Tapi Pasti

Susun rencana seputar cara mendekatinya. Misalnya, gabung dengan ekskul yang dia ikutin, dekati sahabatnya, dan korek informasi dari mereka. Selama pelaksanaan rencana itu, kamu nggak perlu woro-woro ke teman. Semakin sedikit teman yang tau master plan kamu ini, potensi keberhasilan rencanamu semakin tinggi.

4. Hide and Seek

Singkat cerita, dia sudah mulai melirik dan pengen kenal deket sama kamu. Ini pertanda baik. Ajak atau terima tawaran keluar bersamanya. Dengan catatan, kamu musti rela ber-hide and seek. Maklum, kalau sampai ketauan pacarnya kamu bisa dicincang halus. Inilah resiko ngedeketin pasangan orang lain.

5. Tuai Keuntungan

Akhirnya, kamu menjadi TTM ( Teman Tapi Mesra )nya. Reguk berbagai macam keuntungan ketika kamu sudah berada pada tahap ini. Kamu bisa morotin dia. Kamu bisa pinjam semua barang berharganya. Kalau udah cinta, apa-apa rela diberikan dech. Tapi jangan sampai berlebihan. Entar pacar aslinya curiga. Koq barang-barang pacar sudah banyak yang hilang. Nah, nggak mau khan kamu dituduh sebagai pencuri..??

6. Rebut Dia

Akhirnya kamu bosan dengan status TTM ( Teman Tapi Mesra ). Kamu pengen dia mengumumkan bahwa kamu adalah pasangan resminya. Tiba saatnya untuk memaksanya membuat keputusan besar untuk memilih. Pacarnya atau kamu. Kalau dia nggak juga mutusin pasangannya, ancam kalau kamu bakal mengakhiri hubungan. Jangan lupa bilang sama dia, kamu bakal membawa semua barang berharga yang kamu pinjam dari dia alias nggak dibalikin. Tenang aja, kalau semua lancar, dia pasti milih kamu.

7. Pasrah Dech

Segala usaha udah dijalanin, ternyata dia tetep memilih pacar aslinya. Ya udah, kamu musti bertindak sportif. Akui kesetiaannya yang tinggi. Kasih selamat karena dia bisa bertahan dari segala godaanmu. Nggak usah bete. Masih ada target-target lainnya. Lagian, beberapa barang berharganya udah kamu dapetin. Tetap berjuang merebut hati orang lain dengan cara sehat. Jangan asal rebut saja.

Demikian tips gimana caranya ngedapetin pacar orang lain. Tips ini tidak 100% akurat, tapi kalo mau dicoba ya silahkan. tidak menjamin akan berhasil dan tidak menanggung jika hasilnya menyimpang alias pacar aslinya ngelabrak kamu loh…!!!

7 Pendiri Perusahaan Laptop di Dunia

1. Michael Dell, pendiri Laptop Dell
Michael Dell, pendiri Laptop Dell

Dell Inc. tampaknya lebih memfokuskan pada usaha-usaha untuk mengurangi biaya ketimbang mengeluarkan inovasi baru. Hal ini sejalan dengan sejarah perusahaan dalam memasarkan unit-unit dengan biaya yang seminimal mungkin melalui penjualan langsung ke konsumen. Dalam interview dengan Business Week, Tuan Dell mengatakan, "Perusahaan ini tahu bagaimana caranya melakukan sesuatu yang pernah dilakukan sebelumnya dengan baik."

2. Stan Shih, pendiri Laptop Acer
Stan Shih, pendiri Laptop Acer

Pertama kali didirikan dengan nama Multitech yang didirikan pada 1976, yang kemudian dinamakan Acer pada 1987. Grup pan Acer mempekerjakan 39.000 orang di lebih dari 100 negara. Pendapatannya pada 2002 adalah US$12,9 miliar. Kantor pusatnya terletak di Kota Sijhih, Taipei County, Taiwan. Pasaran Acer di Amerika Utara telah merosot dalam beberapa tahun terakhir sementara pasar Eropanya terus meningkat. Kesuksesannya di Eropa sebagian karena pensponsoran dari Tim Formula 1 Ferrari dan bekas tim F1, Prost Grand Prix.

3. Ichisuke Fujioka dan Hisashige Tanaka, pendiri Laptop Toshiba
Ichisuke Fujioka dan Hisashige Tanaka, pendiri Laptop Toshiba

Toshiba adalah perusahaan yang memproduksi elektronik teknologi tinggi yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Toshiba adalah perusahaan elektronik terbesar di dunia. Toshiba saat ini kebanyakan buatan RRC. Semikonduktor buatan Toshiba termasuk ke dalam jajaran 20 Semikonduktor dengan Penjualan Terbesar. Tahun 2009, Toshiba merupakan perusahaan komputer terbesar kelima di dunia, di bawah Hewlett-Packard dari AS, Dell dari AS, Acer dari Taiwan, dan Lenovo dari China.

4. Jonney Shih dan Jerry Shen, pendiri Laptop Asus
Jonney Shih dan Jerry Shen, pendiri Laptop Asus

Asustek Computer, Inc. atau sering disebut ASUS, adalah sebuah perusahaan berbasis di Taiwan yang memproduksi komponen komputer seperti papan induk, kartu grafis, dan notebook. Asus belakangan ini mulai memproduksi PDA, Telepon genggam, monitor LCD, dan produk komputer lainnya. Pesaing utamanya termasuk MSI, dan Gigabyte.

5. Bill Hewlett dan Dave Packard, pendiri Laptop HP
Bill Hewlett dan Dave Packard, pendiri Laptop HP

Ketika hendak menamakan perusahaannya, Bill Hewlett dan Dave Packard melakukan lempar koin untuk menentukan nama yang akan digunakan, apakah Hewlett-Packard atau Packard-Hewlett. Setelah melihat namanya sekarang adalah Hewlett-Packard, padahal yang menang dalam lempar koin tersebut bukan Bill Hewlett, tetapi Dave Packard.

6. Rod Canion, pendiri Laptop Compaq
Rod Canion, pendiri Laptop Compaq

Compaq Computer Corporation dulunya merupakan perusahaan komputer pribadi Amerika Serikat yang didirikan tahun 1982, dan sekarang merupakan salah satu merek dari perusahaan Hewlett-Packard. Perusahaan ini didirikan oleh Rod Canion, Jim Harris dan Bill Murto, mantan manajer senior Texas Instruments. Nama "COMPAQ" merupakan singkatan dari "Compatibility and Quality" (kompatibilitas dan mutu), dan pada waktu pendirian, Compaq memproduksi sejumlah komputer kompatibel IBM PC. Pernah menjadi pemasok sistem komputer pribadi terbesar di dunia, Compaq menjadi perusahaan independen hingga tahun 2002, dimana bergabung dengan Hewlett-Packard.

7. Liu Chuanzhi, pendiri Laptop Lenovo
Liu Chuanzhi, pendiri Laptop Lenovo

Lenovo Group Limited, sebelumnya dikenal dengan nama Legend Group, adalah produsen PC terbesar di Republik Rakyat Cina. Pada 2004, Lenovo adalah produsen PC terbesar kedelapan di dunia. Pada Desember 2004, Lenovo mengumumkan keinginannya untuk mengambil alih divisi PC IBM, perusahaan Amerika Serikat yang pernah mempunyai monopoli dalam pasar PC. Pengambilalihan ini diharapkan akan membuat Lenovo dapat mengembangkan sayapnya di Barat agar dapat menjadi produsen PC terbesar ketiga di dunia. Pada 1 Mei 2005, Lenovo dengan resmi mengambil alih divisi PC IBM tersebut.

Sejarah Hidup Muhammad SAW (10) : Raja yang Bijak


Kedua orang utusan itu adalah Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah. Kepada Najasyi dan para pembesar istana mereka mempersembahkan hadiah-hadiah dengan maksud agar mereka sudi mengembalikan orang-orang yang hijrah dari Makkah itu.

"Paduka Raja," kata mereka, "Penduduk Makkah yang datang ke negeri paduka ini adalah budak-budak kami yang tidak punya malu. Mereka meninggalkan agama bangsanya dan tidak pula menganut agama paduka. Mereka membawa agama yang mereka ciptakan sendiri, yang tidak kami kenal dan tidak juga paduka. Kami diutus kepada paduka oleh pemimpin-pemimpin mereka, oleh orang-orang tua, paman mereka dan keluarga mereka sendiri, supaya paduka sudi mengembalikan orang-orang itu."

Sebenarnya kedua utusan itu telah mengadakan persetujuan dengan pembesar-pembesar istana, setelah menerima hadiah-hadiah dari penduduk Makkah, mereka akan membantu usaha mengembalikan kaum Muslimin itu kepada pihak Quraisy. Pembicaraan mereka ini tidak diketahui raja. 

Tetapi baginda menolak sebelum mendengar sendiri keterangan dari pihak Muslimin. Lalu dimintanya mereka datang menghadap. "Agama apa ini yang sampai membuat tuan-tuan meninggalkan masyarakat tuan-tuan sendiri, tetapi tidak juga tuan-tuan menganut agamaku, atau agama lain?" tanya Najasyi setelah mereka datang.

Yang diajak bicara ketika itu ialah Ja'far bin Abi Thalib. "Paduka Raja," katanya, "Ketika itu kami masyarakat yang bodoh, kami menyembah berhala, bangkai pun kami makan. Segala kejahatan kami lakukan, memutuskan hubungan dengan kerabat, dengan tetangga pun kami tidak baik, yang kuat menindas yang lemah. Demikian keadaan kami, sampai Tuhan mengutus seorang rasul dari kalangan kami yang sudah kami kenal asal usulnya, dia jujur, dapat dipercaya dan bersih pula."

Ja'far melanjutkan, "Ia mengajak kami menyembah hanya kepada Allah Yang Maha Esa, dan meninggalkan batu-batu dan patung-patung yang selama itu kami sembah. Ia menganjurkan kami untuk tidak berdusta untuk berlaku jujur serta mengadakan hubungan keluarga dan tetangga yang baik, serta menyudahi pertumpahan darah dan perbuatan terlarang lainnya. Ia melarang kami memakan harta anak yatim atau mencemarkan wanita-wanita yang bersih. Ia meminta kami menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Selanjutnya kami disuruh melakukan shalat, membayar zakat dan berpuasa."

"Karena itulah, tambah Ja'far, "Masyarakat kami memusuhi kami, menyiksa dan menghasut supaya meninggalkan agama kami dan kembali menyembah berhala, kembali membenarkan segala keburukan yang pernah kami lakukan dulu. Oleh karena mereka memaksa, menganiaya, menekan dan menghalang-halangi kami dari agama kami, maka kami pun keluar pergi ke negeri tuan ini. Tuan jugalah yang menjadi pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat tuan, dengan harapan di sini takkan ada penganiayaan."

"Adakah ajaran Tuhan yang dibawanya itu yang dapat tuan-tuan bacakan kepada kami?" tanya Raja itu lagi.

"Ya," jawab Ja'far, lalu membacakan Surah Maryam dari ayat pertama sampai pada firman Allah: "...maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: 'Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?' Berkata Isa, 'Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali!" (QS Maryam: 29-33).

Setelah mendengar bahwa keterangan itu membenarkan apa yang tersebut dalam Injil, pemuka-pemuka istana terkejut. "Kata-kata yang keluar dari sumber yang mengeluarkan kata-kata Yesus Kristus," kata mereka.

Najasyi lalu berkata (kepada kedua orang utusan Quraisy), "Kata-kata ini dan yang dibawa oleh Musa, keluar dari sumber cahaya yang sama. Tuan-tuan pergilah. Kami takkan menyerahkan mereka kepada tuan-tuan!"

Keesokan harinya Amr bin Ash kembali menghadap Raja dengan mengatakan bahwa kaum Muslimin mengeluarkan tuduhan yang luar biasa terhadap Isa anak Maryam.

"Panggillah mereka dan tanyakan apa yang mereka katakan itu!" perintah Najasyi.

Setelah mereka datang, Ja'far berkata, "Tentang dia, pendapat kami seperti yang dikatakan Nabi kami. Dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya, ruh-Nya dan firman-Nya yang disampaikan kepada perawan Maryam."

Najasyi lalu mengambil sebatang tongkat dan menggoreskannya di lantai. Dan dengan gembira berkata, "Antara agama tuan-tuan dan agama kami sebenarnya tidak lebih dari garis ini."
Setelah mendengar keterangan dari kedua belah pihak, nyatalah bagi Najasyi, bahwa kaum Muslimin itu mengakui Isa, mengenal adanya Kristen dan menyembah Allah.

Selama di Abisinia kaum Muslimin merasa aman dan tenteram. Ketika kemudian disampaikan kepada mereka, bahwa permusuhan pihak Quraisy sudah berangsur reda, mereka lalu kembali ke Makkah untuk pertama kalinya. Sementara Rasulullah SAW pun masih di Makkah.

Sumber: Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal

SUMBER

Sejarah Hidup Muhammad SAW (9) : Hijrah yang Pertama


Sikap dan kata-kata keponakannya itu oleh Abu Thalib disampaikan kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Dimintanya supaya Muhammad dilindungi dari tindakan Quraisy. Mereka semua menerima usul ini, kecuali Abu Lahab. Ia terang-terangan menyatakan permusuhannya. Abu Lahab menggabungkan diri dengan pihak lawan.

Periode yang dilalui Muhammad SAW ini adalah periode paling dahsyat yang pernah dialami oleh sejarah umat manusia. Baik Muhammad atau mereka yang menjadi pengikutnya, bukanlah orang-orang yang menuntut harta kekayaan, kedudukan atau kekuasaan, melainkan orang-orang yang menuntut kebenaran.

Nabi Muhammad adalah orang yang mengharapkan bimbingan bagi mereka yang mengalami penderitaan, dan membebaskan mereka dari belenggu paganisme yang rendah, yang menyusup ke dalam jiwa manusia sampai ke lembah kehinaan yang sangat memalukan.

Demi tujuan rohani yang luhur itulah, Rasulullah mengalami siksaan. Penyair-penyair memakinya, orang-orang Quraisy berkomplot hendak membunuhnya di Ka'bah. Rumahnya dilempari batu, keluarga dan pengikut-pengikutnya diancam. Namun itu semua malah membuat beliau makin tabah dan gigih meneruskan dakwah.

Pada suatu hari Abu Jahal bertemu dengan Muhammad SAW, ia mengganggunya, memaki-makinya dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Namun Rasulullah tidak melayaninya. Ditinggalkannya Abu Jahal tanpa sepatah kata pun.

Hamzah, pamannya dan saudaranya sesusuan, yang masih berpegang pada kepercayaan Quraisy, adalah seorang laki-laki yang kuat dan ditakuti. Ia mempunyai kegemaran berburu. Bila ia kembali dan berburu, terlebih dulu mengelilingi Ka'bah sebelum langsung pulang ke rumahnya.

Hari itulah ia mengetahui bahwa keponakannya mendapat gangguan Abu Jahal. Ia marah dan langsung pergi ke Ka’bah dan menemui Abu Jahal. Setelah dijumpainya, diangkatnya busurnya lalu dipukulkannya keras-keras di kepala Abu Jahal. Beberapa orang dan Bani Makhzum mencoba membela Abu Jahal. Namun tidak jadi. Mereka khawatir akan timbul bencana yang membahayakan.
Setelah itulah kemudian Hamzah menyatakan masuk Islam. Ia berjanji kepada Muhammad akan membelanya dan akan berkorban di jalan Allah sampai akhir hayatnya.

Pihak Quraisy merasa sesak dada melihat Muhammad dan kawan-kawannya makin hari makin kuat. Di samping itu, gangguan dan siksaan yang dialamatkan kepada mereka, tidak dapat mengurangi iman mereka dan tidak dapat menghalangi mereka melakukan kewajiban agama.

Terpikir oleh Quraisy akan membebaskan diri dari Muhammad, dengan cara seperti yang mereka bayangkan, memberikan segala keinginannya. Mereka rupanya lupa bahwa keagungan dakwah Islam, kemurnian esensi ajaran ruhaninya yang begitu tinggi, berada di atas segala pertentangan ambisi politik.

Utbah bin Rabiah, seorang bangsawan Arab terkemuka, mencoba membujuk Quraisy ketika mereka bertemu dan mengatakan bahwa ia akan bicara dengan Muhammad dan menawarkan hal-hal yang barangkali mau diterimanya. Mereka mau memberikan apa saja kehendaknya, asal ia dapat dibungkam.

Ketika itulah Utbah bicara dengan Muhammad. "Anakku," katanya, "Seperti kau ketahui, dari segi keturunan, engkau mempunyai tempat di kalangan kami. Engkau telah membawa soal besar ke tengah-tengah masyarakatmu, sehingga mereka cerai-berai karenanya. Sekarang dengarkanlah, kami akan menawarkan beberapa hal, kalau-kalau sebagian dapat kau terima. Kalau dalam hal ini yang kau inginkan adalah harta, kami pun siap mengumpulkan harta kami. Sehingga hartamu akan menjadi yang terbanyak di antara kami. Kalau kau menghendaki kedudukan, kami angkat engkau di atas kami semua. Kami takkan memutuskan suatu perkara tanpa persetujuanmu. Kalau kedudukan raja yang kau inginkan, kami nobatkan kau sebagai raja kami."

Selesai ia bicara, Muhammad membacakan Surah As-Sajdah. Utbah terdiam mendengarkan kata-kata yang begitu indah itu. Dilihatnya sekarang yang berdiri di hadapannya itu bukanlah seorang laki-laki yang didorong oleh ambisi harta, kedudukan atau kerajaan, juga bukan orang yang sakit, melainkan orang yang mau menunjukkan kebenaran, mengajak orang kepada kebaikan. Ia mempertahankan sesuatu dengan cara yang baik, dengan kata-kata penuh mukjizat.

Selesai Muhammad SAW membacakan itu, Utbah pergi kembali kepada Quraisy. Apa yang dilihat dan didengarnya itu sangat memesonakan dirinya. Ia terpesona karena kebesaran orang itu. Penjelasannya sangat menarik sekali. Penjelasan Utbah ini tidak menyenangkan pihak Quraisy. Juga pendapatnya supaya Muhammad dibiarkan saja, tidak menggembirakan mereka.

Gangguan terhadap kaum Muslimin makin menjadi-jadi, sampai-sampai ada yang dibunuh, disiksa dan semacamnya. Waktu itu Nabi SAW menyarankan supaya mereka berpencar-pencar. Ketika mereka bertanya kepadanya kemana mereka akan pergi, Rasulullah menasihati supaya mereka pergi ke Abisinia yang rakyatnya menganut agama Kristen. "Tempat itu diperintah seorang raja dan tak ada orang yang dianiaya di situ. Itu bumi jujur, sampai nanti Allah membukakan jalan buat kita semua," kata Rasulullah.

Sebagian kaum Muslimin lalu berangkat ke Abisinia guna menghindari fitnah dan tetap mempertahankan agama. Mereka berangkat dengan melakukan dua kali hijrah. Yang pertama terdiri dari sebelas orang pria dan empat wanita. Dengan sembunyi-sembunyi mereka keluar dari Makkah mencari perlindungan. Kemudian mereka mendapat tempat yang baik di bawah Najasyi, penguasa Abisinia.

Ketika kemudian tersiar berita bahwa kaum Muslimin di Makkah telah selamat dari gangguan Quraisy, mereka pun lalu kembali pulang. Namun ternyata mereka mengalami kekerasan lagi dari Quraisy, melebihi yang sudah-sudah. Mereka pun kembali lagi ke Abisinia. Kali ini terdiri dari delapan puluh orang pria tanpa kaum istri dan anak-anak. Mereka tinggal di Abisinia hingga Nabi SAW hijrah ke Yatsrib.

Sumber: Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal

SUMBER

Sejarah Hidup Muhammad SAW (8) : Pembelaan Sang Paman


Abu Lahab, Abu Sufyan dan bangsawan-bangsawan Quraisy terkemuka lainnya, mulai merasakan bahwa ajaran Muhammad itu merupakan bahaya besar bagi kedudukan mereka. Mereka menyerang Rasulullah dengan cara mendiskreditkan dan mendustakan risalah kenabian beliau.

Langkah pertama yang mereka lakukan dalam hal ini ialah membujuk penyair-penyair mereka; Abu Sufyan bin Al-Harits, Amr bin Ash dan Abdullah bin Ziba'rah, supaya mengejek dan menyerangnya. Penyair-penyair Muslim pun tampil membalas serangan mereka tanpa harus dilayani oleh Nabi SAW.

Selain penyair-penyair itu, beberapa orang tampil pula meminta Muhammad menunjukkan beberapa mukjizat dapat membuktikan kerasulannya; mukjizat seperti pada Musa dan Isa. Kenapa bukit Shafa dan Marwa itu tidak disulapnya menjadi emas, dan kitab yang dibicarakannya itu dalam bentuk tertulis diturunkan dari langit? Dan kenapa Jibril yang banyak dibicarakan oleh Muhammad itu tidak muncul di hadapan mereka? Kenapa dia tidak menghidupkan orang-orang yang sudah mati? Kenapa ia tidak memancarkan mata air yang lebih sedap dari air sumur Zamzam, padahal ia tahu betapa besar hajat penduduk negerinya itu akan air?

Debat mereka itu berkepanjangan. Turunlah wahyu yang menjawab debat mereka: “Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (QS Al-A’raaf: 188).

Ya, Muhammad SAW hanya mengingatkan dan membawa berita gembira. Bagaimana mereka akan menuntutnya dengan hal-hal yang tak masuk akal. Sedang dia tidak mengharapkan dari mereka kecuali yang masuk akal, bahkan yang diminta dan diharuskan oleh akal? Bagaimana pula mereka masih menuntutnya dengan beberapa mukjizat, padahal kitab yang diwahyukan kepadanya itu dan yang menunjukkan jalan yang benar itu adalah mukjizat dari segala mukjizat? Kenapa mereka masih menuntut supaya kerasulannya itu diperkuat dengan keanehan-keanehan yang tak masuk akal, yang sesudah itu nanti mereka pun akan ragu-ragu lagi?

Dan yang mereka katakan tuhan-tuhan itu, tidak lebih dari batu atau kayu yang disangga, atau berhala-berhala yang tidak dapat membawa kebaikan ataupun menolak bahaya. Sungguhpun begitu mereka menyembahnya juga, tanpa menuntut pembuktian sifat-sifat ketuhanannya.

Abu Talib, paman Rasul, belum lagi menganut Islam. Namun ia tetap sebagai pelindung dan penjaga keponakannya itu. Ia sudah menyatakan kesediaan akan membelanya. Atas dasar itulah pemuka-pemuka Quraisy—dengan diketahui oleh Abu Sufyan bin Harb—pergi menemui Abu Talib.

"Abu Talib," kata mereka, "Kemenakanmu itu sudah memaki berhala-berhala kita, mencela agama kita, dan menganggap sesat nenek-moyang kita. Sekarang kau harus hentikan dia. Kalau tidak, biarlah kami sendiri yang akan menghadapinya. Oleh karena engkau juga seperti kami, maka cukuplah engkau dari pihak kami yang menghadapinya."

Akan tetapi Abu Talib menjawab mereka dengan baik sekali. Sementara itu Muhammad juga tetap gigih menjalankan tugas dakwahnya dan mendapat pengikut bertambah banyak. Quraisy segera berkomplot menghadapi Muhammad. Sekali lagi mereka pergi menemui Abu Talib. Namun ia tetap menolak. Muhammad SAW terus berdakwah, dan Quraisy juga terus berkomplot.

Untuk ketiga kalinya mereka mendatangi Abu Talib. "Abu Talib," kata mereka, "Engkau sebagai orang yang terhormat, terpandang di kalangan kami. Kami telah minta supaya menghentikan kemenakanmu itu, tapi tidak juga kau lakukan. Kami tidak akan tinggal diam terhadap orang yang memaki nenek-moyang kita, dan mencela berhala-berhala kita. Sebelum kau suruh dia diam atau sama-sama kita lawan dia hingga salah satu pihak nanti binasa."

Berat sekali bagi Abu Talib untuk berpisah atau bermusuhan dengan masyarakatnya. Juga tak sampai hati ia menyerahkan atau membuat keponakannya itu kecewa. Dimintanya Muhammad datang dan diceritakannya maksud seruan Quraisy. "Jagalah aku, begitu juga dirimu. Jangan aku dibebani hal-hal yang tak dapat kupikul," ujarnya.

"Paman, kata Rasulullah tegas, “Demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan meletakkan rembulan di tangan kiriku, dengan maksud agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan. Biar nanti Allah yang akan membuktikan kemenangan itu di tanganku, atau aku binasa karenanya."

Gemetar orang tua ini mendengar jawaban Muhammad. Ternyata ia berdiri di hadapan kekuatan kudus dan kemauan yang begitu tinggi—di atas segala kemampuan tenaga hidup yang ada.

Sekian lamanya Abu Talib dalam keadaan terpesona. Ia dilanda kebingungan akibat tekanan masyarakatnya dan sikap keponakannya itu. Tetapi kemudian ia berkata, "Anakku, katakanlah sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau walau bagaimanapun juga!"

Sumber: Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal

Sejarah Hidup Muhammad SAW (7) : Para Muslim Pelopor




Ali adalah anak pertama yang menerima Islam. Kemudian Zaid bin Haritsah, bekas budak Nabi. Dengan demikian Islam masih terbatas hanya dalam lingkungan keluarga Rasulullah: beliau sendiri, isterinya, keponakannya dan bekas budaknya.

Pada waktu itu, Abu Bakar bin Abi Quhafah dari kabilah Taim adalah teman akrab Nabi SAW. Abu Bakar senang sekali kepadanya, karena sudah diketahuinya Muhammad sebagai orang yang bersih, jujur dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, Abu Bakar adalah orang dewasa pertama yang diajaknya menyembah Allah Yang Esa dan meninggalkan penyembahan berhala.

Abu Bakar kemudian mengajak Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Sa'ad bin Abi Waqqash dan Zubair bin Awwam untuk memeluk Islam. Kemudian menyusul pula Abu Ubaidah bin Jarrah, dan banyak lagi yang lain dari penduduk Makkah. Mereka, Assabiqunal Awwalun, (para Muslim pelopor) selanjutnya menerima ajaran-ajaran agama Islam dari Nabi sendiri.

Mengetahui adanya permusuhan yang begitu bengis dari pihak Quraisy terhadap segala sesuatu yang melanggar paganisme, maka kaum Muslimin masih sembunyi-sembunyi. Apabila akan melakukan shalat, mereka pergi ke celah-celah gunung di Makkah. Keadaan ini berjalan selama tiga tahun, sementara Islam kian meluas di kalangan penduduk Makkah. Wahyu yang datang kepada Nabi Muhammad selama itu makin memperkuat keimanan kaum Muslimin.

Sebenarnya, yang kian menambah pesatnya perkembangan dakwah Islam adalah teladan baik yang diberikan Rasulullah. Beliau adalah sosok yang penuh bakti dan kasih sayang, sangat rendah hati dan tegas. Tutur katanya lemah-lembut dan selalu berlaku adil; hak setiap orang masing-masing ditunaikan.

Saudagar-saudagar dan kaum bangsawan Makkah yang sudah mengenal arti kesucian, menyadari arti kebenaran, pengampunan dan rahmat; beriman kepada ajaran Muhammad SAW. Semua kaum yang lemah, sengsara dan tidak berpunya, beriman kepadanya. Ajaran Islam tersebar di Makkah, orang berbondong-bondong memeluk agama ini, pria dan wanita.

Tiga tahun kemudian sesudah kerasulannya, perintah Allah datang supaya beliau mengumumkan ajaran yang masih disembunyikan itu, perintah Allah supaya disampaikan. Ketika itu wahyu datang: "Dan berilah peringatan kepada keluarga-keluargamu yang dekat. Limpahkanlah kasih sayang kepada orang-orang beriman yang mengikuti kau. Kalaupun mereka tidak mau juga mengikuti kau, katakanlah, 'Aku lepas tangan dari segala perbuatan kamu." (QS Asy-Syuara'a: 214-216).

"Sampaikanlah apa yang sudah diperintahkan kepadamu, dan tidak usah kau hiraukan orang-orang musyrik itu." (QS Al-Hijr: 94).

Rasulullah pun mengundang makan keluarga-keluarga itu ke rumahnya, dicobanya untuk bicara dan mengajak mereka kepada Allah. Tetapi Abu Talib, pamannya, menghentikan pembicaraan itu. Ia mengajak orang-orang pergi meninggalkan tempat. Keesokan harinya, Rasulullah mengundang mereka kembali.

Selesai makan, Nabi SAW berkata kepada mereka, "Aku tidak melihat ada seorang manusia di kalangan Arab ini dapat membawakan sesuatu ke tengah-tengah mereka lebih baik dari yang kubawakan kepada kamu sekalian ini. Kubawakan kepada kamu dunia dan akhirat yang terbaik. Tuhan telah menyuruh aku mengajak kamu sekalian. Siapa di antara kamu ini yang mau mendukungku dalam hal ini?"

Mereka semua menolak, dan sudah bersiap-siap akan meninggalkannya. Namun tiba-tiba Ali—yang kala itu masik kanak-kanak—bangkit berdiri. "Wahai Rasulullah, saya akan membantumu," katanya. "Saya adalah lawan siapa saja yang kau tentang."

Bani Hasyim tersenyum, dan ada pula yang tertawa terbahak-bahak. Mata mereka berpindah-pindah dari Abu Talib kepada anaknya. Kemudian mereka semua pergi meninggalkannya dengan ejekan.

Setelah itu, Rasulullah mengalihkan seruannya dari keluarga-keluarga yang dekat kepada seluruh penduduk Makkah. Suatu hari beliau naik ke bukit Shafa dan berseru, "Hai masyarakat Quraisy."

Mereka lalu datang berduyun-duyun sambil bertanya-tanya, "Ada apa?"

"Bagaimana pendapatmu sekalian kalau kuberitahukan bahwa pada permukaan bukit ini ada pasukan berkuda. Percayakah kamu?"

"Ya," jawab mereka. "Engkau tidak pernah disangsikan. Belum pernah kami melihat engkau berdusta."

"Aku mengingatkan kamu sekalian, sebelum menghadapi siksa yang sungguh berat," kata Rasulullah. "Wahai Bani Abdul Muthalib, Bani Abdi Manaf, Bani Zuhrah, Bani Taim, Bani Makhzum dan Bani Asad, Allah memerintahkan aku memberi peringatan kepada keluarga-keluargaku terdekat. Baik untuk kehidupan dunia atau akhirat. Tak ada sesuatu bahagian atau keuntungan yang dapat kuberikan kepada kamu, selain mengatakan, "Tidak ada tuhan selain Allah."

Abu Lahab, pamannya sendiri, kemudian berdiri sambil berteriak, "Celaka kau hari ini! Untuk inikah kau kumpulkan kami?"

Nabi SAW tak mampu berkata-kata. Dilihatnya pamannya itu. Tetapi kemudian sesudah itu datang wahyu Allah: "Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan celakalah ia. Tak ada gunanya kekayaan dan usahanya itu. Api yang menjilat-jilat akan menggulungnya..." (QS Al-Masad: 1-4).

Kemarahan Abu Lahab dan sikap permusuhan kalangan Quraisy yang lain tidak dapat merintangi tersebarnya dakwah Islam di kalangan penduduk Makkah. Setiap hari niscaya akan ada saja orang yang berislam—menyerahkan diri kepada Allah.

Sumber: Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal

Sejarah Hidup Muhammad SAW (6) : Sang Nabi Terakhir


Khadijah pergi menjumpai saudara sepupunya, Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah seorang penganut agama Nasrani yang sudah mengenal Injil dan sudah pula menerjemahkannya sebagian ke dalam bahasa Arab. Khadijah menuturkan apa yang dilihat dan didengar Muhammad.

Waraqah menekur sebentar, kemudian berkata, "Maha Kudus Ia, Maha Kudus. Demi Dia yang memegang hidup Waraqah. Khadijah, percayalah! Dia telah menerima Namus Besar seperti yang pernah diterima Musa. Dan sungguh dia adalah Nabi umat ini. Katakan kepadanya supaya tetap tabah!"

Khadijah pulang. Dilihatnya Muhammad masih tidur. Dalam tidur yang demikian itu, tiba-tiba ia menggigil, napasnya terlihat sesak dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya. Ia terbangun, manakala didengarnya malaikat datang membawakan wahyu kepadanya: "Hai orang yang berselimut! Bangunlah dan sampaikan peringatan. Dan agungkan Tuhanmu. Pakaianmu pun bersihkan. Dan hindarkan perbuatan dosa. Jangan kau memberi, karena ingin menerima lebih banyak. Dan demi Tuhanmu, tabahkan hatimu." (QS Al-Muddatstsir: 17).

"Waktu tidur dan istirahat sudah tak ada lagi, Khadijah," katanya. "Jibril membawa perintah supaya aku memberi peringatan kepada umat manusia, mengajak mereka, dan supaya mereka beribadah hanya kepada Allah. Tapi siapa yang akan kuajak? Dan siapa pula yang akan mendengarkan?"

Sesudah peristiwa itu, pada suatu hari Muhammad pergi akan mengelilingi Ka'bah. Di tempat itu Waraqah menjumpainya. Sesudah Muhammad menceritakan keadaannya, Waraqah berkata, "Demi Dia Yang memegang hidup Waraqah. Engkau adalah Nabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang pernah disampaikan kepada Musa. Pastilah kau akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula."

Sekarang Rasulullah SAW berpikir, bagaimana akan mengajak Quraisy supaya turut beriman, padahal ia tahu benar mereka sangat kuat mempertahankan kebatilan itu. Mereka bersedia berperang dan mati untuk itu. Ditambah lagi mereka masih sekeluarga dan sanak famili yang dekat.

Sementara ia dalam kekhawatiran, sesudah sekian lama terhenti, tiba-tiba datang Jibril membawa firman Allah: "Demi pagi cerah yang gemilang. Dan demi malam bila senyap kelam. Tuhanmu tidak meninggalkan kau, juga tidak merasa benci. Dan sungguh, hari kemudian itu lebih baik buat kau daripada yang sekarang. Dan akan segera ada pemberian dari Tuhan kepadamu. Maka engkau pun akan bersenang hati. Bukankah Ia mendapati kau seorang yatim, lalu diberi-Nya tempat berlindung? Dan Ia mendapati kau tak tahu jalan, lalu diberi-Nya kau petunjuk? Karena itu, terhadap anak yatim, jangan kau bersikap bengis. Dan tentang orang yang meminta, jangan kau tolak. Dan tentang kurnia Tuhanmu, hendaklah kau sebarkan." (QS Adh-Dhuha: 1-11)

Allah SWT kemudian mengajarkan Nabi shalat, maka ia pun shalat, Khadijah ikut pula shalat. Selain puteri-puterinya, tinggal bersama keluarga itu Ali bin Abi Talib sebagai anak muda yang belum baligh.

Tatkala Muhammad dan Khadijah sedang shalat, tiba-tiba Ali menyeruak masuk. Dilihatnya kedua orang itu sedang ruku' dan sujud serta membaca beberapa ayat Al-Qur'an yang sampai pada waktu itu sudah diwahyukan kepadanya.

Ali berdiri tertegun, "Kepada siapa kalian sujud?" tanyanya setelah selesai shalat.

"Kami sujud kepada Allah," jawab Nabi SAW. "Yang mengutusku menjadi nabi dan memerintahkan aku mengajak manusia menyembah Allah."

Lalu Muhammad pun mengajak sepupunya itu beribadah kepada Allah semata, tiada bersekutu serta menerima agama yang dibawa Nabi utusan-Nya, dengan meninggalkan berhala-berhala semacam Lata dan Uzza. Muhammad lalu membacakan beberapa ayat Qur'an. Ali sangat terpesona karena ayat-ayat itu luar biasa indahnya.

Sumber: Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal

SUMBER

Catatan Tentang Poligami (II)

Dan Mereka Mulai Membenci Poligami
Tak ada yang tahu persis mulai kapan poligami kemudian menjadi sosok hantu yang menyeramkan. Di awalnya barangkali musuh-musuh Islam bertanggungjawab terhadap masalah ini. Setelah mereka menyadari bahwa umat Islam tidak bisa ditaklukkan dengan kekuatan fisik, mereka senantiasa mencari cara untuk menyerang Islam dengan mendiskreditkan ajaran dan syariat Islam, melempar keragu-raguan dan syubhat di sekitar hukum Islam serta menggambarkan dan menempelkan citra buruk pada diri Muhammad SAW. 


Dan salah satu sisi aturan Islam yang mereka jadikan sasaran tembak untuk melekatkan citra buruk pada agama Islam adalah masalah poligami. Seorang sejarawan Eropa, Gustave Leboune secara jujur mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengetahui adanya kebencian ataupun celaan orang Eropa terhadap peraturan apapun seperti celaan mereka terhadap peraturan poligami. Musuh-musuh Islam menggambarkan bahwa poligami adalah kebiadaban dan kejahatan seksual yang dilegalkan Islam kepada kaum Muslimin. Mereka juga menyerang sisi pribadi Rasulullah yang mempunyai banyak istri sebagai lelaki yang gila wanita dan haus seks.
Demikianlah musuh-musuh Islam secara sistematis dan terencana tidak henti-hentinya menanamkan dalam fikiran manusia seolah-olah poligami adalah tradisi dan syari'at baru dalam Islam dan seolah-olah hanya Muhammad SAW sendiri yang melakukan poligami. Di sini, sejarah seperti tidak ada. 


Dalam perkembangan berikutnya tidak hanya musuh Islam yang melakukan serangan ini, tapi juga dari kalangan Muslim yang telah dicuci otaknya, biasanya mereka adalah murid orientalis yang silau dengan kemajuan barat. Atas nama modernisme, dan pembebasan wanita, mereka menggugat hukum-hukum Islam yang mengatur masalah wanita dan keluarga. Dari barisan ini dari generasi awal bisa dicatat nama-nama seperti Sayyid Ahmad Khan, Amir Ali, Qosim Amin, dan Thoha Husain. Adapun untuk saat ini bisa disebut nama-nama Amina Wadud dari Amerika Serikat, Fatima Mernissi dari Maroko, Hassan Rifaat, Taslima Nasreen dari Bangladesh, Siti Musdah Mulia dari Indonesia dan masih banyak yang lainnya. 

Isu-isu yang diusung adalah persamaan gender, hak asasi manusia, dan menafsirkan ulang ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits agar lebih berpihak kepada perempuan. Meskipun kelompok yang disebut terakhir ini berbeda waktu dan zaman dengan kelompok yang disebut pertama, namun substansi ide yang diusung tetaplah sama yaitu penolakan poligami sebagai suatu bagian dari syari'at Islam. Dasar-dasar pemikiran, argumen dan logika-logika yang digunakan sesungguhnya tidak berbeda walau dikemas dengan kemasan baru, sehingga kesan bahwa mereka sesungguhnya hanya mengekor dari pendapat-pendapat yang sudah ada, tidak dapat dihindari. 


Namun sepertinya tekanan terhadap poligami tidak berhenti di situ. Belakangan ini ada gejala beberapa kalangan yang selama ini dikenal publik sebagai da'i atau da'iyah bahkan aktivis dakwah mulai melontarkan pendapat-pendapatnya yang tidak proporsional terhadap poligami. Anshorie Fahmi yang konon sering memberikan ceramah agama di radio, menulis sebuah buku yang diberi judul ‘Siapa Bilang Poligami Itu Sunnah? Membongkar Salah Kaprah Poligami, Kiat dan Solusi Islami Agar Suami Tak Berpoligami'.

 Dari kalangan aktivis dakwah ada Cahyadi Takariawan atau Pak Cah yang menulis ‘Bahagiakan Diri dengan Satu Istri'. Walaupun saya kira tidak ada hubungan antara keduanya, namun kedua buku yang terbit nyaris bersamaan, mempunyai muatan yang kurang lebih sama. Kedua-duanya sama-sama berusaha memalingkan orang dari poligami. Hanya saja kalau Ansorie lebih terus terang dalam memasang judul bukunya dan berbicara kepada khalayak umum, Pak Cah lebih hati-hati memilih judul dan lebih dari itu sepertinya ia sedang berbicara kepada para aktivis dakwah, sehingga ada bagian-bagian yang ada di buku Pak Cah tapi tidak ada di buku Ansorie. Inilah salah satu sebab mengapa buku Pak Cah jauh lebih tebal.


Melalui bukunya itu, Pak Cah mencoba meyakinkan pembaca bahwa poligami itu menyakiti perasaan wanita, tindakan kedzaliman, pengkhianatan cinta, merusak hubungan keluarga, merepotkan, menguras waktu dan energi, merusak kebahagiaan keluarga, menambah beban bagi dakwah, pencitraan buruk bagi dakwah, dan oleh karenanya sebaiknya tidak dilakukan. Dari sisi pelaku, Pak Cah ingin mencitrakan bahwa mereka adalah orang yang tidak berkarya, ilmunya tekor, produktivitasnya rendah karena sibuk mengurusi keluarga, pendzalim, pengkhianat istri, perusak kebahagiaan keluarga, dan atribut-atribut negatif lainnya. Sebaliknya dia memuji dan mencitakan keluarga dengan satu istri sampai akhir hayatnya. "Saya tidak berlebih-lebihan, jika mengatakan betapa indahnya memiliki satu istri yang akan bersama-sama merentas jalan ke surga....Dengan satu istri akan terhindar dari keribetan, akan terhindar dari kecemburuan, dan beban permasahan yang berat."(halaman 117) Lalu, "Maka lihatlah, betapa indah hanya memiliki satu istri." (halaman 158)


Nikmati cinta baru Anda, bersama istri tercinta satu-satunya...
Selamat menikmati hari-hari baru Anda, cinta baru Anda, dengan istri setia, satu-satunya..."(halaman 267)
Demikian Pak Cah bertutur dan mempersuasi bahwa satu istri itulah yang paling utama, paling bahagia, dan paling indah.



Oleh: Didin Amaruddin

7 Hal Wanita yang Membuat Pria Tertarik

love

Ketika bicara soal ketertarikan, tidak hanya selalu tentang ketertarikan secara fisik, tapi juga psikis. Penampilan luar bisa dijadikan 'alat' bagi pria untuk melihat kepribadian wanita lebih mendalam.

Dikutip dari what do men really think, berikut ini faktor-faktor fisik dan psikis dari wanita, yang membuat pria tertarik.

1. Berhati Lembut

Pria cenderung untuk jatuh cinta dengan seorang wanita yang lembut dan perhatian. Pria sangat menyukai dimanja, sehingga mereka cenderung jatuh cinta pada seorang wanita yang menawarkan kehangatan dan memberikannya perhatian.

2. Sederhana dan Rendah Hati

Kecantikan wanita akan terpancar dalam kesederhanaannya.Pria akan jatuh cinta dengan kesederhanaan wanita. Kesederhanaan dalam perilaku, berpakaian dan berbicara adalah sesuatu yang dicari pria dalam diri wanita.

3. Berkarakter

Wanita berkarakter adalah tipe yang sangat disukai pria. Karena wanita yang memiliki karakter kuat, bisa lebih menghargai dirinya dan mandiri. Wanita yang berkarakter kuat adalah wanita yang berani berkata 'tidak' dan berani menerima kata 'tidak', bukan seorang wanita yang lemah.

4. Suara

Wanita secara alamai dikaruniai suara yang indah. Beberapa pria mencari wanita dengan karakter suara tertentu, ada pria yang menyukai suara wanita dengan suara yang kuat, bernada lembut atau serak. Karena menurut beberapa pria, suara wanita dapat menjelaskan kepribadiannya.

5. Mata

Pria menganggap wanita sangat menarik apabila ia memiliki bentuk mata yang indah. Para pria tidak akan bosan untuk menatap wanita pemiliki mata indah, karena hal itu akan membuatnya bergairah.

6. Stuktur Fisik

Tidak dipungkiri, fisik yang cantik memang dapat menarik perhatian pria. Tetapi jangan salah, pria tidak hanya menilai wanita dengan kecantikan luarnya saja, tetapi bila inner beauty dan aura femininnya sesuai dengan kecantikan fisiknya maka itu adalah sosok ideal bagi pria.

7. Humoris

Pria umumnya tertarik pada wanita yang memiliki rasa humor. Pada dasarnya pria berpikir, ketika ia menjalani hubungan dengan wanita memiliki rasa humor tinggi, ia akan merasa nyaman dan lebih mudah menjalin kedekatan dan komunikasi yang intens. Punya selera humor yang tinggi juga dapat membuat orang tidak mudah marah saat menghadapi masalah.

7 Kota Paling Boros Listrik di dunia

1. Kota Tokyo, Jepang
Tokyo, Jepang

Hmm...siapa sih yang ga tau kota tokyo, ya kota ini terlihat sangat terang pada malam hari. Kota dengan penduduk 33 juta orang ini juga memiliki keunikan tersendiri yang banyak menarik minat wisatawan.

2.Kota London ,Inggris
London ,Inggris

Kota ini sudah berusia 2000 tahun,namun tidak kehilangan keindahannya terutama pada malam hari.kota ini bahkan memiliki 20 tempat yang wisata yang hanya dibuka pada malam hari

3. Kota New York, Amerika Serikat
New York, Amerika Serikat

New York City tidak hanya kota yang memiliki pengaruh keuangan dan komersial yang luas tetapi juga dikenal karena pengaruh budaya dan signifikansi. Dikenal sebagai pusat Jazz dunia, kota ini menawarkan pengalaman hidup yang menakjubkan.

4. Kota Paris, Perancis
Paris, Perancis

Paris telah lama menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di dunia, arsitekturnya dan situs budaya yang menarik lebih dari 30 juta pengunjung asing setiap tahun. Di Paris Pada malam hari di Paris, mereka mengatakan, semua impian Anda menjadi kenyata

5. Kota Moskow, Rusia
Moskow, Rusia

Ibukota dan kota terbesar di Federasi Rusia memiliki kemampuan yang tak tertandingi untuk mengubah dirinya setiap beberapa dekade. Ada klub biasa, bar, lounge, kasino, ruang biliar, restoran, wisata kota pada malam hari, dan banyak lagi.

6. Kota Madrid, Spanyol
Madrid, Spanyol

kecantikan kota Madrid terletak pada keputusan untuk mempertahankan tampilan dan nuansa lingkungan sejarah pada kota dan jalan-jalan. Suatu malam yang terbaik di Madrid adalah menghabiskan waktu dengan mendengarkan musik, baik di konser atau di taman, suara kota senantiasa menciptakan suasana yang menyenangkan untuk jalan-jalan malam.

7. Kota Athena, Yunani
Athena, Yunani

Athena tidak melupakan warisan budaya fenomenal dari negara-kota Athena pada jaman dahulu. Athena pada malam hari akan membuat anda takjub akan keindahannya. monumennya seperti hidup, kotanya mungkin biasa pada malam hari,tapi menjadi sangat berubah pada malam hari.

Kabupaten Termiskin Menggratiskan Pendidikan

Hildi Hamid
Kabupaten Termiskin
Di Kalimantan Barat, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melangkah lebih progresif. Sejak terbentuknya kabupaten ini tahun 2007, sebagai pecahan Kabupaten Ketapang, wajib belajar dilaksanakan secara absolut dan tidak hanya 9 tahun, tetapi 12 tahun. Selain itu, Pemkab juga menyiapkan pelayanan kesehatan 24 jam berikut tenaga dokter, secara gratis.

Berbeda dengan konsep wajib belajar 9 tahun yang sasarannya lebih kepada keluarga tidak mampu, Pemkab Kayong Utara menetapkan semua murid sekolah—negeri maupun swasta, TK hingga SLTA—tidak dikenakan SPP dan pungutan lainnya.

Pemkab juga menyediakan dua setel seragam, termasuk batik, dan buku-buku pelajaran secara gratis. ”Dengan demikian, tidak ada alasan orangtua melarang anaknya sekolah. Dan pemerintah sudah melaksanakan kewajibannya dalam mencerdaskan bangsa,’’ kata Hildi Hamid, Bupati Kayong Utara.


Kayong Utara merupakan kabupaten termiskin di Kalbar. Mayoritas penduduknya adalah petani gurem dan nelayan tradisional, kecuali di Pulau Karimata dan pulau-pulau lain yang telah menggunakan alat tangkap modern.

Data Bappeda setempat tahun 2010 menunjukkan, kepadatan penduduk Kayong Utara berkisar 20 jiwa per kilometer persegi. Namun, dari 95.605 jiwa penduduk, sebanyak 39.408 jiwa dikategorikan miskin (sekitar 41 persen).

Menurut Hildi, akibat kemiskinan, angka putus sekolah sangat tinggi pada masa lalu. Bangku sekolah banyak yang kosong. Orangtua melihat anaknya lebih bermanfaat membantu di ladang atau menangkap ikan di laut. Sebagian lagi membiarkan anaknya berkeliaran. Data tahun 2009 menunjukkan, jumlah anak telantar 149 orang

”Setelah sekolah digratiskan, jumlah yang mendaftar membeludak. Bahkan, ada yang usianya di atas 15 tahun mendaftar di SLTP. Ini menunjukkan meningkatnya minat belajar,’’ kata Hildi.

Di kabupaten ini terdapat 13 TK, 101 SD dan 7 sekolah agama setingkat SD, 32 SLTP dan 4 sekolah agama setingkatnya, 7 SLTA dan 2 sekolah agama setingkat, serta 3 SMK.

Menurut Hildi, pada awalnya Pemkab kesulitan mendatangkan tenaga pengajar. Mereka menganggap Kayong Utara sebagai daerah terpencil dan terbelakang. Namun, setelah Pemkab memutuskan mengutamakan guru dalam penerimaan calon pegawai negeri baru, yang mendaftar membeludak. Bahkan, ada yang dari Aceh.


Pelayanan kesehatan gratis

Bertolak dari gawatnya kemiskinan di Kayong Utara, Pemkab juga menggratiskan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Memang, di daerah ini belum ada rumah sakit karena memang belum dirasakan mendesak, sementara biaya operasional rumah sakit cukup besar.

Sejauh ini puskesmas yang ada dimodifikasi dan dilengkapi peralatan kedokteran, ruang rawat inap, dan dokter jaga 24 jam. Dokter spesialis juga didatangkan pada hari tertentu.

Di daerah lain, seusai jam kerja di puskesmas, dokter umumnya membuka praktik di rumah dinasnya dengan tarif yang berlaku umum. Di Kayong Utara, agar pasien tidak dipungut bayaran, Pemkab memberi insentif kepada dokter sebesar Rp 100.000 per pasien yang datang ke rumahnya di luar jam kerja.

Insentif bagi dokter kapal puskesmas jumlahnya lebih besar, Rp 2 juta untuk sekali perjalanan. Kapal puskesmas ini dilengkapi peralatan kedokteran untuk melayani penduduk di pulau-pulau. Sekali perjalanan membutuhkan waktu 7 hari.

”Walaupun saat ini hanya puskesmas, jika dokter berpendapat pasien harus dirujuk ke rumah sakit di kabupaten lain, Pemkab akan menanggung biaya ambulans dan rumah sakitnya. Jika dokter di rumah sakit mengatakan pasien harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, Pemkab akan menanggung semua biayanya,’’ kata Hildi.

Kayong Utara jelas bukan daerah penghasil minyak bumi, melainkan kabupaten termiskin dan terbelakang di Kalbar. Lantas, bagaimana Pemkab membiayai semua pelayanan gratis tersebut?



Hanya beberapa miliar

Hildi terperanjat ketika ditanyakan hal itu. Ia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan bantuan operasional sekolah (BOS) dan BOS daerah. Untuk kesehatan ada jamkesmas, askes, dan lain-lain. Pemkab hanya menambah beberapa miliar untuk menggratiskan pendidikan dan pelayanan kesehatan.

”APBD Kayong Utara ratusan miliar setiap tahun. Apalah artinya jika Rp 5 miliar atau Rp 10 miliar dialokasikan untuk menggratiskan pendidikan dan kesehatan,’’ kata Hildi.

Dengan menggratiskan pendidikan, masyarakat menjadi bergairah kembali. Anak-anak mereka tidak lagi memegang cangkul di ladang, menangkap ikan di laut, atau berkeliaran di pasar, tetapi kini duduk di bangku sekolah tanpa merasa rendah diri, membaca buku yang sama dan belajar bersama.

Agar progam pendidikan dan kesehatan gratis tersebut berkesinambungan, direncanakan akan ditetapkan dalam perda. Selama ini hanya berdasarkan keputusan bupati.

Bupati Hildi mengaku mendapat banyak masukan dari pamannya, pengusaha nasional Oesman Sapta, yang juga lahir dan besar di Kayong Utara, terutama agar mendahulukan kepentingan rakyat dan tidak membebaninya.

Terlepas dari semua itu, Kayong Utara layak menjadi contoh bahwa pendidikan dan pelayan kesehatan gratis bukanlah masalah yang membutuhkan dana besar. (Maruli Tobing)



Sumber : Kompas.com

Catatan Tentang Poligami (I)

Poligami sesungguhnya bukanlah isu yang menarik. Poligami telah menjadi bagian dari sejarah kemanusiaan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Poligami telah tumbuh dan diterima dalam kultur manusia di barat maupun di timur, utara maupun selatan. Hampir semua bangsa-bangsa di dunia, Yunani, Cina, India, Siria, Babilonia, Mesir, Persia, Sisilia, Rusia, Eropa Timur, Jerman, Swiss, Austria, Belanda, Denmark, Norwegia, Afrika, Asia dan lain-lain mengenal dan mempraktikkan poligami. Dalam undang-undang Likai di Cina, poligami dibolehkan sampai 150 istri. Bahkan salah seorang raja di Cina mempunyai 30.000 istri. 




Demikian pula agama-agama samawi seperti Yahudi dan Nasrani tidak mempersoalkan poligami. Tidak ada keterangan yang jelas mengenai larangan poligami dalam Injil, sehingga praktik poligami pun sesungguhnya sudah dikenal dan dipraktikkan kalangan Nasrani dahulu. Westermarck, pakar sejarah perkawinan, mengatakan bahwa poligami diakui gereja hingga abad ke-17 masehi dan hal itu terus berulang pada keadaan-keadaan yang diawasi gereja dan Negara. Meskipun pada perkembangan berikutnya kaum Nasrani memegang teguh konsep satu istri, namun beberapa sekte, di antaranya sekte Mormon, meyakini bahwa poligami adalah aturan Tuhan yang suci dan mereka mempraktikkan poligami sampai hari ini.


Demikian pula kaum Yahudi membolehkan poligami tanpa adanya batasan jumlah. Dalam Taurat disebutkan bahwa Nabi Daud AS beristrikan 99 orang, sedangkan putranya Nabi Sulaiman AS, mempunyai 700 istri wanita merdeka dan 300 istri dari kalangan budak.


Poligami bahkan juga telah dipraktikkan oleh para utusan Allah jauh sebelum Muhammad SAW lahir. Nabi Ibrahim AS, penghulu para Nabi diketahui memilik dua orang istri, yaitu Sarah dan Hajar. Demikian pula Nabi Ya'kub AS, Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS.


Bagi masyarakat Arab, poligami juga bukanlah tradisi baru, atau kebiasaan baru. Bangsa Quraisy telah mengenal dan melakukan poligami sebelum ayat yang berbicara poligami turun. Ghilan bin Salamah Ats-Tsaqofi ketika masuk Islam telah memiliki sepuluh orang istri, Naufal bin Mu'awiyyah lima orang istri dan Tsabit bin Qais mempunyai delapan orang istri sebelum memeluk Islam.


Jelas bahwa masyarakat di mana Al-Qur'an diturunkan dan juga masyarakat di belahan dunia lainnya tidak saja menerima poligami, bahkan mempraktikkan poligami dalam kehidupan mereka dengan berbagai sebab dan alasan. Bahkan kalau kita perhatikan Nabi Muhammad SAW pun telah berpoligami sebelum ayat yang berbicara poligami turun.


Oleh karenanya, kita bisa memahami mengapa ketika ‘Aisyah ditanya mengenai tafsir surat An-Nisa ayat tiga, ia tidak menyinggung masalah poligami tetapi lebih pada masalah yatim; harta, pengasuhan, dan motif menikahinya.


Bukhari meriwayatkan bahwa Urwah Ibnu Zubair RA pernah bertanya kepada ‘Aisyah RA tentang firman Allah
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.(An-Nisa: 3)
‘Aisyah menjawab, "Wahai anak saudara wanitaku, anak yatim ini berada dalam pemeliharaan walinya. Ia campurkan hartanya dengan harta walinya, lalu si wali itu tertarik kepada harta dan kecantikannya. 

Kemudian si wali itu hendak menikahinya dengan memberikan maskawin tidak sebagaimana biasa yang diberikan oleh orang-orang lain. Karena itu, mereka dilarang menikahi wanita-wanita yatim itu kecuali dengan berlaku adil kepadanya dan memberikan maskawin sebagaimana yang berlaku, serta diperintahkanlah mereka untuk menikahi wanita-wanita lain." Urwah mengatakan bahwa ‘Aisyah berkata, "Orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah SAW sesudah turunnya ayat ini, lalu Allah menurunkan ayat 127 surah An-Nisa :
Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahuinya.(An-Nisa: 127)
‘Aisyah berkata, "Firman Allah dalam ayat yang terakhir ini ...sedang kamu ingin menikahi mereka, ialah keinginan salah seorang dari kamu terhadap wanita yatim yang hartanya sedikit dan tidak seberapa cantik. Maka, mereka dilarang menikahi wanita-wanita yang mereka inginkan harta dan kecantikannya, kecuali dengan adil, karena biasanya mereka membenci kepada wanita-wanita yatim yang tidak memilki harta yang banyak dan tidak cantik."
Dengan demikian, jelaslah, dalam konteks poligami kehadiran Al-Qur'an tidak untuk menciptakan sesuatu yang baru. Kehadiran Al-Qur'an adalah untuk mengatur praktik-praktik yang sudah ada baik yang menyangkut jumlah maupun persyaratan agar sesuai dengan semangat Islam yang melindungi harkat dan martabat manusia termasuk kaum wanita. Islam tidak menghapuskan atau melarang poligami, ia membiarkan praktik yang sudah berlangsung setua usia peradaban manusia dengan menggariskan dua aturan; dari segi jumlah Islam membatasi sampai maksimal 4 istri dan kemampuan berlaku adil dari sisi persyaratan. Hanya itu. Al-Qur'an dan sunnah tidak membuat persyaratan lebih dari itu. 


Oleh karenanya, baik sebelum atau pun ketika ‘ayat poligami' ini turun tidak ada kegemparan menyangkut poligami di masyarakat Islam saat itu. Semua berjalan normal dan nampak alami. Lihat saja bagaimana Umar bin Khattab RA menawarkan putrinya, Hafsah yang ditinggal mati suaminya kepada sahabatnya Abu Bakar RA padahal Umar tahu di rumah Abu Bakar sudah ada Ummu Ruman RA, mertua Rasulullah. Tidak ada ucapan keberatan ataupun protes dari para sahabat yang lain ataupun dari Rasulullah SAW bahwa tindakan Umar ini akan merusak rumah tangga Abu Bakar. Demikian pula ketika Ummu Salamah selesai masa iddahnya, Abu Bakar RA pernah meminangnya walaupun saat itu Abu Bakar sudah beristri. Pun, tidak ada keributan saat Khaulah binti Hakim mengusulkan agar Rasulullah menikahi Saudah dan ‘Aisyah dalam waktu yang bersamaan. Atau saat Maemunah binti Al-Harits menyerahkan dirinya pada Nabi untuk diperistri beliau, padahal di sisi Nabi sudah ada sepuluh wanita; delapan istri dan dua hamba sahaya. Tidak ada dalam catatan sejarah dalam kehidupan sahabat yang menjadikan poligami sebagai suatu masalah. 


Bahkan musuh-musuh Islam saat itu, baik dari kalangan musyrikin Quraisy, munafiqin di Madinah, Nasrani di Romawi dan kaum Majusi di Persia tidak pernah menjadikan syari'at poligami dan berpoligaminya Rasulullah sebagai bahan olok-olokan dan ejekan mereka. Mereka tidak pernah menyerang syari'at poligami yang diatur Islam dan dan tidak pula menyerang pribadi Nabi Muhammad SAW semata karena beliau mempunyai banyak istri. 


Jadi, sampai suatu saat di masa lalu, poligami bukan suatu masalah yang menjadi polemik yang menguras energi untuk dibahas. Poligami sungguh bukan masalah.
Oleh: Didin Amaruddin



Sumber Ajaran Syi'ah


Sebenarnya dari mana sih umat syiah mengambil ajaran agamanya? Mengapa kita sering mendengar kawan-kawan syiah berdalil dari Shahih Bukhari?
Sebagaimana Ahlussunah memiliki kitab hadits yang berasal dari Nabi, maka sebagai mazhab, syiah harus memiliki kitab-kitab yang berisi sabda para imam ahlulbait, mereka yang wajib diikuti bagi penganut syiah. Lalu mengapa syiah mengemukakan dalil dari kitab-kitab hadits sunni seperti shahih Bukhari dan Muslim? Mereka menggunakan hadits-hadits itu dalam rangka mendebat ahlussunah, bukan karena beriman pada isi hadits itu. Lalu apa saja rujukan syiah Imamiyah?

Syiah Imamiyah menganggap sabda 12 imam ahlulbait sebagai ajaran yang wajib diikuti, ini sesuai dengan ajaran mereka yang menganggap 12 imam ahlulbait sebagai penerus risalah Nabi. Sabda-sabda tersebut tercantum dalam kitab-kitab syiah, namun sayangnya kitab-kitab itu tidak begitu dikenal atau tepatnya sengaja tidak disebarluaskan oleh penganut syiah di Nusantara. Insya Allah kami akan memudahkan pembaca untuk mendownload sebagian kitab rujukan mereka yang memuat sabda-sabda para imam ahlulbait. Tapi pembaca pasti penasaran untuk membaca sabda ahlulbait, karena salah satu murid Imam Ja’far As Shadiq yang bernama Zurarah mengatakan : Al Kisyi meriwayatkan dalam bukunya Rijalul Kisyi dengan sanadnya dari Muhammad bin Ziyad bin Abi Umair dari Ali bin Atiyyah bahwa Zurarah berkata: jika aku menceritakan seluruh yang kudengar dari Abu Abdillah (Ja’far Asshadiq) maka laki-laki yang mendengar perkataan Imam Ja’far pasti akan berdiri kemaluannya. Rijalul Kisyi hal 134 (kira-kira cerita apa yang dibawa oleh Imam Ja’far sehingga membuat kemaluan berdiri?)
Sedangkan umat syiah mengatakan bahwa para imam mendapat ajaran dari imam sebelumnya yang mendapatkan ajaran dari Nabi. Juga umat syiah mengajarkan bahwa ajaran para imam harus diikuti. Tapi ternyata imam yang satu ini suka mengajarkan cerita-cerita yang membuat kemaluan berdiri. Jangan-jangan ajaran di atas sudah disensor. Lalu bagaimana hukum menyensor ajaran ahlulbait yang wajib diikuti?
Literatur syiah yang dianggap sebagai literatur utama yang memuat riwayat sabda ahlulbait ada 8 kitab utama, ulama mereka menyebutnya dengan sebutan “al jawami’ ats tsamaniah” (kitab kumpulan yang delapan) ini sesuai dengan yang tercantum dalam kitab Muftahul Kutub Al Arba’ah jilid 1 hal 5 dan A’yanus Syiah jilid 1 hal 288. Dalam makalahnya yang berjudul metode praktis untuk pendekatan sunnah syiah (dimuat dalam masalah Risalatus Islam, juga dimuat bersama makalah lain yang diambil dari majalah yang sama dengan judul “persatuan islam” hal 233, Muhammad Shaleh Al Ha’iri mengatakan: kitab shahih imamiyah ada delapan, empat di antaranya di tulis oleh tiga orang yang bernama Muhammad yang hidup terdahulu, tiga lagi ditulis oleh tiga orang yang bernama Muhammad yang hidup setelah tiga yang pertama, yang kedelapan ditulis oleh Al Husein Nuri Thabrasi.
Kitab pertama dan yang tershahih di antara delapan kitab di atas adalah Al Kafi. Ini seperti disebutkan dalam kitab Adz Dzari’ah jilid 17 hal 245, Mustadrak Al Wasa’il jilid 3 ha 432, Wasa’il Asy Syi’ah jilid 20 hal 71. kitab-kitab di atas menyebutkan bahwa kitab Al Kafi adalah kitab yang tershahih dari empat kitab utama mereka, karena kitab Al Kafi ditulis pada era Ghaibah Sughra, yang mana saat itu masih mungkin untuk mengecek validitas riwayat yang ada dalam kitab itu. karena pada era ghaibah sughra imam mahdi masih dapat dihubungi melalui “duta yang empat” yang dapat berhubungan dengan imam mahdi dan menerima seperlima bagian dari harta syiah.
Jumlah riwayat kitab Al Kafi ada 16099, seperti diterangkan dalam kitab A’yanus Syi’ah jilid 1 hal 280. Kitab Al Kafi dijelaskan oleh para Ulama Syi’ah, di antaranya adalah Al Majlisi –penulis Biharul Anwar- yang menulis penjelasan kitab Al Kafi dan diberi judul Mir’aatul Uquul. Dalam kitabnya itu Majlisi juga menilai validitas hadits Al Kafi, di antara hadits yang dianggapnya shahih adalah hadits yang menerangkan bahwa Al Qur’an telah diubah. Berikut terjemahan nukilan dari Mir’atul Uqul:
Abu Abdillah berkata: “Al Qur’an yang diturunkan Jibril kepada Muhammad adalah 17 ribu ayat”. Al Kafi jilid 2 hal 463. Muhammad Baqir Al Majlisi berkata bahwa riwayat ini adalah muwathaqoh. Lihat di Mir’atul Uqul jilid 2 hal 525.
Begitu juga ada kitab lain yang berisi penjelasan riwayat Al Kafi, yaitu Syarh Jami’ yang ditulis oleh Al Mazindarani begitu juga terdapat kitab yang berjudul As Syafi fi Syarhi Ushulil Kafi, ada lagi kitab yang judulnya At Ta’liqah Ala Kitabil Kafi yang ditulis oleh Muhammad Baqir Al Husaini, tapi hanya menjelaskan sampai Kitabul Hujjah saja. Ada lagi kitab Al Hasyiyah Ala Ushulil Kafi karangan Rafi’uddin Muhammad bin Haidar An Na’ini, juga Badruddin bin Ahmad Al Husaini Al Amili.
Kitab kedua adalah Man la Yahdhuruhul Faqih yang ditulis oleh Muhammad bin Babawaih Al Qummi, yang juga dikenal dengan sebutan As Shaduq, keterangan mengenai kitab ini adapat dilihat dalam kitab Raudhatul Jannat jilid 6 hal 230-237, A’yanus Syi’ah jilid 1 hal 280, juga dalam Muqaddimah kitab Man La Yahdhuruhul Faqih, kitab ini memuat 176 bab, yang pertama adalah bab Thaharah dan ditutup dengan bab Nawadir. Kitab ini memuat 9044 riwayat.
Disebutkan dalam pengantar bahwa penulisnya sengaja menghapus sanad dari setiap riwayat agar tidak terlalu memperbanyak isi kitab, juga disebutkan bahwa penulisnya mengambil riwayat untuk ditulis dalam buku ini dari kitab-kitab yang terkenal dan dapat diandalkan, penulis hanya mencantumkan riwayat yang diyakini validitasnya. Ditambah lagi dengan kitab Tahdzibul Ahkam, keterangan mengenai kitab ini dapat ditemui dalam kitab mustadrakul wasa’il jilid 4 hal 719, kitab adzari’ah jilid 4 hal 504, juga dalam pengantar tahdzibul ahkam sendiri. Kitab ini ditulis untuk memecahkan kontradiksi yang terjadi pada banyak sekali riwayat syiah, kitab ini berisi 393 bab. Mengenai jumlah haditsnya akan kita bahas kemudian.
Begitu juga kitab Al Istibshar, yang terdiri dari tiga jilid, dua jilid memuat bab ibadah, sementara pembahasan fiqih lainnya dicantumkan pada jilid ketiga. Kitab ini memuat 393 bab, dalam kitabnya ini penulis hanya mencantumkan 5511 hadits dan mengatakan: saya membatasinya supaya tidak terjadi tambahan maupun pengurangan. Sementara dalam kitab Adz Dzari’ah ila Tashanifisy Syi’ah disebutkan bahwa jumlah haditsnya ada 6531, berbeda dengan penuturan penulisnya sendiri. Silahkan dirujuk ke Ad Dzari’ah jilid 2 hal 14, A’yanus Syi’ah jilid 1 hal 280, pengantar Al Istibshar, tulisan Hasan Al Khurasan. Kedua kitab di atas – Tahdzibul Ahkam dan Al Istibshar- adalah karya ulama tersohor syiah yang bergelar “ Syaikhut Tha’ifah” yaitu Abu Ja’far Muhamamd bin Hasan Al Thusi (wafat 360 H). Al Faidh Al Kasyani dalam Al Wafi jilid 1 hal 11 mengatakan: seluruh hukum syar’i hari ini berporos pada empat kitab pokok, yang seluruh riwayat yang ada di dalamnya dianggap shahih oleh penulisnya.
Agho Barzak Tahrani – salah satu mujtahid syiah masa kini- mengatakan dalam kitab Adz Dzari’ah jilid 2 hal 14 : empat kitab ditambah dengan kitab kumpulan hadits adalah dasar bagi hukum syar’I hingga saat ini. Pada abad 11 Hijriah para ulama syiah menyusun beberapa kitab, empat di antaranya disebut oleh ulama syiah hari ini dengan : Al Majami’ Al Arba’ah Al Mutaakhirah” (empat kitab kumpulan hadits belakangan); empat kitab itu adalah: Al Wafi yang disusun oleh Muhamad bin Murtadha yang dikenal dengan julukan Mulla Muhsin Al Faidh Al Kasyani –wafat tahun 1091 H– terdiri dari tiga jilid tebal, dicetak di Iran, memuat 273 bab. Muhammad Bahrul Ulum mengatakan bahwa kitab Al Wafi memuat 50 000 hadits (lihat footnoote kitab Lu’lu’atul Bahrain hal 122) sementara Muhsin Al Amin mengatakan bahwa Al Wafi memuat 44244 hadits, bisa dilihat dalam A’yanus Syi’ah.
Lalu kitab Biharul Anwar Al Jami’ah Li Durar Akhbar Aimmatil At-har karya Muhammad Baqir Al Majlisi –wafat tahun 1110 atau 1111 H-. Ulama syiah menyatakan bahwa Biharul Anwar adalah kitab terbesar yang memuat hadits dari kitab-kitab rujukan syiah, bisa dilihat keterangan mengenai kitab ini dalam Adz Dzari’ah jilid 3 hal 27, juga A’yanus Syi’ah jilid 1 hal 293. selain itu juga ada kitab wasa’ilus syi’ah ila tahsil masa’ilisy syari’ah yang disusun oleh Muhammad bin Hasan Al Hurr Al Amili, yang dianggap sebagai kitab terlengkap yang memuat hadits hukum fiqih bagi syiah imamiyah.
Dalam kitab ini terkumpul riwayat dari kitab empat utama dan ditambah dengan riwayat lain dari kitab-kitab lain yang dianggap sebagai rujukan, yangkonon jumlahnya mencapai tujuh puluh kitab-seperti dikatakan oleh penulis kitab Adz Dzari’ah. Tetapi Syirazi dalam pengantar kitab wasa’il menyebutkan jumlah kitab yang menjadi rujukan adalah 180 kitab lebih, Al Hurr Al Amili menyebutkan judul-judul kitab yang menjadi rujukannya yang berjumlah lebih dari delapan puluh kitab, dia juga menyebutkan bahwa dia mengambil rujukan dari kitab0kitab selain yang telah disebutkan, tetapi dia merujuknya dengan perantaraan nukilan kitab lain. Silahkan merujuk pada Muqaddimatul Wasa’il yang situlis oleh Asyirazi, begitu juga A’yanus Syi’ah jilid 1 hal 292-293, Adz Dzari’ah jilid 4 hal 352-353, Wasa’ilusy Syi’ah jilid 1 hal 408, jilid 20 hal 36-49.
Lalu kitab mustadrakul wasa’il wa mustanbtul masa’il yang disusun oleh Husein Nuri Thabrasi –wafat 1320 H-. Agho Barzak Tahrani mengatakan: kitab mustadrak wasa’il menjadi seperti kitab kumpulan hadits lainnya yang harus ditelaah dan dijadikan rujukan oleh para mujtahid dalam memutuskan hukum syareat, kebanyakan ulama kami saat ini tunduk mengikuti kitab itu. Lihat kitab Adz Dzari’ah jilid 2 hal 110-111. lalu Agho Barzak memperkuat pernyataannya dengan nukilan dari ulama-ulama syiah yang menjadikan kitab mustadrak wasa’il sebagai rujukan utama mereka. Adz Dzari’ah jilid 2 hal 111.
Jika pembaca merasa pernah mendengar nama Nuri Thabrasi, dia adalah penyusun kitab Fashlul Khitab fi Itsbati Tahriifi Kitaabi Rabbil Arbab – pemutus perkara, pembuktian bahwa kitab Tuhan telah dirubah-, kitab itu menyebutkan dalil-dalil yang memperkuat pendapat bahwa Al Qur’an yang ada hari ini telah diselewengkan dan diubah oleh “tangan-tangan kotor”. Dalam muqaddimah mustadrakul wasa’il, Agha Barzak Tahrani mengatakan : Dia adalah salah seorang imam ahli hadits dan rijalul hadits di masa ini, termasuk jajaran ulama besar syiah dan ulama besar islam di abad ini.
Bagaimana orang yang tidak beriman pada Al Qur’an menjadi ulama besar syiah? Pada pengantar mustadrak wasa’il, Agha Barzak Thrani mengatakan bahwa salah satu karya Husein Nuri Thabrasi adalah kitab Fashlul Khitab.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...