ORANG Prancis mengidentifikasikan orgasme sebagai “kematian kecil”. Memang asal kata orgasme ini adalah “orgasmus”( bahasa Yunani), yang berarti “masak, membengkak, bergairah, dan ‘Urg’ yang berarti kuat”.
Kadang-kadang para menulis masalah seks mengidentifikasikannya sebagai “gempa bumi” atau “klimaks”.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhskNyhHOOyHEfMpbCGcv7FRskNnxW3FtoL5M_kfz-Um01r2xf2UtUyV23pzu3kO0JSNcoubwDhQ7OvQQiUb5JkuzfgjCNpalttP9K4FiI5RIiP1E-0jfgVEmKCeonfHwf-SkmJACp-rrUc/s400/anatomi_pria.jpg
Tetapi, terlepas dari semua itu, orgasme merupakan urutan kontraksi ritmik yang terjadi akibat stimulasi fisik dan psikologis yang kuat yang biasanya berlangsung 3 sampai 25 detik, dengan kontraksi pertama yaitu 3 sampai 6 detik, pada interval kurang dari satu detik.

Para pakar dan ahli seks mengungkapkan bahwa orgasme merupakan rangsangan seksual stadium tiga dari urutan berikut: gairah, rangsangan, orgasme, resolusi. Dalam dua stadium pertama, tekanan darah dan kecepatan denyut jantung meningkat, dan mencapai titik tertinggi pada fase orgasme. Perubahan fisik juga terjadi. Seperti menggelapnya warna areola payudara dan genital.
Karena itu dilakukan sejumlah cara dan strategi untuk memperlambat orgasme pria, mempercepat respon pada wanita, dan memperkuat orgasme pada kedua jenis kelamin tersebut.
Cara ini sudah sejak 5000 tahun yang lalu dikembangkan oleh berbagai kelompok dan ahli terapi seks di India dan di Barat sampai sekarang. Pada sekitar akhir abad 20, pria saat itu akan menganggap dirinya sudah menjadi kekasih yang baik bila ia dapat memberikan satu orgasme atau beberapa kali setiap mereka berhubungan seksual.
Karena pada saat itu wanita merupakan standar dengan mana suatu percintaan itu dinilai. Wanita juga menemukan pengakuan seksualitas serta kenikmatannya dalam orgasme.

Pria dan wanita lanjut usia yang sehat juga masih mampu mengalami orgasme. Walaupun pada usia itu mungkin mereka memiliki banyak kendala - seperti karena faktor fisik atau mereka sendiri yang menghindari kenikmatan. Kunci untuk mempertahankan orgasme sampai usia lanjut adalah menjalani kehidupan seksual secara aktif.

Lalu, mengapa banyak orang peduli dalam mempertahankan orgasme mereka?
Penelitian membuktikan mempertahankan orgasme memberi banyak manfaat pada kesehatan, diantarnya :
*dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular,
*membuat kulit bercahaya, dan
*mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Penelitian juga membuktikan bahwa pengidap kanker payudara yang selamat, mengalami orgasme melalui hubungan seksual dan masturbasi, mereka lebih cepat pulih dibandingkan penderita lain yang tidak mengalami orgasme.

Sebagian ahli terapi seks bahkan juga menganjurkan masturbasi sebagai penyembuhan untuk insomnia. Banyak wanita yang juga melaporkan bahwa orgasme manyembuhkan kram menstruasi dan nyeri kepala.
Jangan salah, manfaat psikologisnya juga sangat jelas dan menguntungkan sekali, karena orgasme dialami di bagian otak yang mengatur emosi, pelepasan seksual, menurunkan iritabilitas dan meninggalkan Anda dalam perasaan damai dan sehat.

Dalam kesempatan ini, terlebih dahulu kita membicarakan orgasme pada pria.
Seperti wanita, pria juga akan mengalami sejumlah kontraksi atau spasme di seluruh daerah genitalnya, dan terjadi kira-kira pada interval 0,8 detik.
Pada pria, orgasme dapat terlihat dengan jelas, yaitu testis tertarik ke arah tubuh sementara sperma dikirimkan dari skrotum ke arah atas untuk bercampur dengan cairan lainnya untuk menghasilkan semen. Pada periode refrakter, resolusi yang dihasilkan seorang pria lebih panjang setelah orgasme dan ejakulasi.
Pria yang dapat memisahkan orgasme dari ejakulasi dapat mengalami orgasme ganda. Dan itu sudah banyak dibuktikan oleh sebagian besar pria. Mereka juga menyatakan bahwa orgasme adalah pengalaman psikofisik yang biasanya mencakup ejakulasi. Namun ada juga sebagian ahli yang tidak sependapat dengan pernyataan itu, mereka mengatakan bahwa ada suatu konsensus umum bahwa ejakulasi memerlukan periode refrakter, yang mungkin terjadi beberapa menit pada pria muda usia dan selama beberapa hari pada pria lanjut usia.

Lalu, apa saja yang mereka katakan tentang orgasme?
Mereka (pria) mengatakan kalau mereka tidak dapat membayangkan seks tanpa orgasme. Pengalaman terbaik dalam hidup mereka adalah mencapai orgasme, apalagi kalau kenikmatan itu mereka rasakan sampai ujung kepala, wah, hebat sekali.
“Jika saya tidak mencapai orgasme berarti saya tidak mengalami seks”, jelas Rama, 27 tahun. Lain lagi dengan Daniel, 46 tahun, ia mengungkapkan bahwa tidak ada perasaan lain dalam hidup yang ia rasakan sehebat orgasme.
Tetapi, pria juga seringkali mendapatkan tekanan dengan orgasme, terutama pria berusia sekitar 40-an.

Di antaranya Anda dipaksa untuk memberikan orgasme bagi pasangan Anda, dan saat usia menjadi semakin tua - Anda mengalami kesulitan dan seringkali merasa dipaksa untuk mendapatkan orgasme. Karena itu, salah satu pemecahannya adalah berusaha menikmati stimulasi tanpa harus mencapai orgasme dalam setiap kali berhubungan seksual. Selain itu Anda juga harus bisa meyakinkan pasangan Anda akan hal ini, buatlah agar ia dapat mengerti betul mengenai masalah ini.
Terlepas dari masalah itu, pertanyaan seks yang paling sering dilontarkan pria adalah, “berapa lama saya dapat bertahan?”.
Karena banyak sekali keluhan bahwa mereka mencapai orgasme lebih cepat dari pasangannya.

Tapi, sebagian pria juga sudah dapat memahami kalau terkadang mereka menderita ejakulasi prematur.
Tapi sebagian kasus seperti ini dapat dengan mudah diatasi karena tidak setiap kali berhubungan seksual seorang pria mengalami ejakulasi prematur. Ada satu kondisi di mana pria mengalami ejakulasi terlambat, yaitu ketidakmampuan ejakulasi ataupun ketidakmampuan orgasme walaupun ia mencobanya.
Masalahnya, pria ingin menikmati hubungan seksual lebih lama dengan memperlambat orgasmenya. Atau, mungkin ia berusaha mencapai orgasme ganda/multipel, yaitu orgasme yang lama dan terasa lebih kuat.
Karena tidak sedikit pria mengalami masalah itu, maka dalam bagian selanjutnya kita akan membahas beberapa teknik untuk meningkatkan orgasme bagi pria yang telah berhasil. Di antaranya:

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memvariasikan pola gerakan. Lakukan gerakan dalam dan gerakan dangkal secara bergantian atau berselingan.
Dalam posisi penetrasi, selama beberapa detik atau lebih, hentikan sama sekali atau hentikan secara berkala.

Kedua adalah melakukan penekanan pada perineum. Sebelum terjadi ejakulasi, gunakan tiga telapak jari untuk memberikan penekanan pada perineum (perineum adalah daerah di antara skrotum dan anus). Bila Anda menemukan kesulitan untuk mendapatkan tempat dan tekanan yang tepat, maka lakukan saat Anda masturbasi. Teknik ini cukup sederhana dan banyak dipraktikkan selama ribuan tahun di muka bumi ini terutama di Barat.

Lalu hal ketiga yang harus Anda lakukan adalah mengencangkan otot pubokoksigeus Anda. (Lihat artikel Kegel).
Berhenti bergerak jika Anda mulai merasakan akan mengalami ejakulasi. Tarik penis Anda kira-kira satu inci, tapi jangan semuanya, lalu kencangkan otot tersebut dan tahan sampai hitungan sembilan, dan kembalikan gerakan tersebut dengan gerakan dangkal.

Dan hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah pandai-pandai mengubah stimulasi. Jika Anda merasakan tidak di ambang ejakulasi namun sangat terangsang, berhentilah bergerak dan berhentilah berhubungan seksual dengan pasangan secara manual atau oral dengan sejenak.

Nah, dengan begitu Anda akan memperlambat orgasme.