
Akhir Februari dan awal Maret merupakan saat-saat seseorang mengalami kemerosotan psikologis dan saat-saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil libur.Read more »
Ciri-ciri: Cowok yang belom pernah pacaran
Cara: mengenali Cowok yang tidak pernah pacaran
Apakah intinya dari pacaran itu? Kenapa orang berpacaran? Banyak sekali arti pacaran itu dari berbagai sisi. Ada yang bilang, pacaran itu adalah masa untuk mengenal pasangan kamu apakah dia cocok untuk dijadikan pasangan hidup. Ada juga yang bilang “Pacaran itu pemborosan pulsa telpon.” emang ada benernya juga sih!
Memang biasanya butuh beberapa tahun untuk mengenal seseorang secara dalam dan baru bisa membuat keputusan apakah ini orang bakalan jadi suami kamu ato tidak. Nah, memang belom tentu sekali pacaran, langsung cocok dan berhasil sampe jenjang pernikahan. Makanya itu, orang ada yang tidak pernah pacaran, dan ada juga yang berkali-kali pacaran tapi juga tidak nikah-nikah.
Nah, berikut ini adalah ciri-ciri Cowok yang tidak pernah pacaran:
1. Jarang sekali curhat tentang masalah cinta
Ya karna dia tidak pernah pacaran, ya maklum lah. Memang ga ada juga cerita pribadi yang dia bisa curhat-in. Laen lagi kalo orangnya memang bener2 tertutup dan ga mau curhat soal sesuatu yang pribadi.
2. Tapi, dia mungkin jadi sering tanya soal masalah cinta
Karna mungkin penasaran, dia malah jadi sering tanya-tanya ke teman baeknya soal masalah cinta apalagi soal “cara mengejar Cewek”.
3. Gugup ato jadi canggung di depan seseorang yang dia suka
Biasanya, karna gugup, dia malah jadi bertindak tidak seperti biasanya. Contohnya, misalnya kamu kenal nih Cowok selalu pinter becanda di depan semua Cowok dan Cewek. Tapi keliatannya dia malah jadi tiba2 diem di depan Cewek yang dia suka. Karna mungkin gugup, ato takut si Cewek bakalan menilai dia terlalu cerewet kek, ga lucu lah, ato apa lah … Normal lah buat seseorang jadi gugup kalo berhadapan dengan seseorang yang lagi disuka.
4. Kurang percaya diri
Biasanya kalo Cowok yang tidak pernah pacaran pasti juga tidak mempunyai percaya diri yang tinggi. Mungkin karna dulu pernah dan sering ditolak oleh Cewek. Mungkin juga karna memang dari awalnya, dia tidak pernah mempunyai kepercayaan diri untuk mendekati si Cewek yang dia suka.
5. Kurang gaul/sosialisasi
Coba kamu perhatiin teman2nya dia. Apa dia orangnya suka pergi2 keluar dan bersosialisasi dengan orang2 baru? Ato, dia itu orangnya suka maen game melulu di rumahnya ato malah sibuk ngebantuin kerjaan orang tuanya selama 12 jam di kantor? Otomatis, orang yang tidak ada waktu untuk sosialisasi, pasti juga lebih sedikit kemungkinan dia untuk mengenal orang laen.
Apakah ada hal-hal laen yang kalian pernah lihat dari Cowok yang ga pernah pacaran?
sumber : http://www.boncherry.com/indo/blog/2009/11/20/ciricara-ciri-ciri-cowok-yang-tidak-pernah-pacaran/
Hubungan cinta tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang sukses hingga kedari berbagai sumber
jenjang pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun lebih banyak hubungan
cinta yang berakhir prematur dengan kedua pihak kembali menjalankan
kehidupan lajangnya masing-masing. Ada yang berakhir baik-baik dengan
keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat. Ada
pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling mengucapkan sumpah
serapah dan berurai air mata. Bagaimanapun juga, hubungan cinta yang kandas
pasti sedikit banyak menimbulkan penderitaan bagi pihak-pihak yang terlibat
di dalamnya. Pihak mana sebenarnya yang paling menderita akibat putus cinta?
Prialah yang sebenarnya paling menderita, menurut David Zinczenko, kolumnis
majalah Men's Health. Ia menolak anggapan umum bahwa pria lebih tegar
daripada wanita dalam menghadapi putusnya hubungan percintaan. Apa saja
alasannya?
Pria Menyembunyikan Perasaannya. Ketika seorang pria diputuskan oleh
pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: Biar saja, life still goes on.
Caranya? 26% pria yang mengisi survei online Men's Health melakukannya
dengan minum-minum bersama teman-temannya. 36% pria akan menatap mantan
pacarnya, tersenyum, dan mengucapkan terimakasih. Faktanya, kedua hal
tersebut dilakukan pria untuk menutup-nutupi perasaannya. Ini adalah reaksi
yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak gampang
menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat lebih lemah.
Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan perasaan terluka,
marah, atau sedih dari dirinya. Sebaliknya, wanita yang putus cinta biasanya
langsung menangis (atau mengekspresikan emosinya) saat itu juga, dan wanita
juga cenderung lebih to-the-point ketika mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya
mereka akan lebih cepat menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu
dibandingkan pria.
Pria Punya Lebih Sedikit Teman Curhat. Salah satu alasan mengapa wanita
lebih cepat pulih dari penderitaan pasca putus cinta daripada pria adalah
karena wanita memiliki lebih banyak teman yang bisa diandalkan untuk
bercerita. Penelitian menunjukkan bahwa pria mengandalkan hubungan cinta
untuk mendapatkan kedekatan emosional dan dukungan sosial, sementara wanita
bisa mendapatkan hal yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita.
Begitu wanita mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja,
kalau perlu kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis
umum, agar perasaannya bisa lebih enak. Pria, di sisi lain, cenderung lebih
enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru beberapa bulan kemudian,
ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia berani bercerita kepada
teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia kembali lagi dengan si
mantan.
Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi. Setelah putus cinta, pada awalnya
pria mungkin akan merasa semangat membayangkan wanita-wanita yang akan ia
kencani di masa depan. Namun setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau
ketigabelas kalinya, barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu
yang panjang untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami
bersama mantannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mampu
menyesuaikan diri ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka sudah
memikirkan adanya kemungkinan itu, sementara pria biasanya lebih tidak siap
dengan putus cinta. Perasaan nyaman secara emosional membuat pria merasa
beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya, hal ini seringkali
baru disadari ketika si dia sudah berubah status menjadi mantan pacar.
Gambaran Pacaran Pria Yang (Terlalu) Ideal. Banyak kasus putus cinta
merupakan reaksi sesaat atas apa yang dirasa sebagai kebosanan; bosan dengan
aktivitas, pembicaraan, dan pertengkaran yang itu-itu saja. Kalau kembali
melajang, pria mungkin merasa ia akan menjalani hidup yang lebih menarik;
tanpa komitmen, bebas pergi ke mana saja, dan bebas bergaul dengan
wanita-wanita yang bisa dijadikan pacar baru. Barulah ketika benar-benar
melajang ia sadar bahwa hidupnya tidak menjadi seperti itu, bahkan sekarang
waktunya tersita oleh pekerjaan. Ia pun kembali merindukan keintiman yang
dia alami pada masa pacaran dulu. Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih
tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman sosial, seksual, dan
intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat menyadari bahwa keintiman
adalah dasar dari hubungan yang tahan lama, dan bukannya sekedar variasi
aktivitas.
Menurut Zinczenko pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria lebih
rentan mengalami stres, depresi, dan kecemasan ketika putus cinta
dibandingkan dengan wanita. Itu menurut dia. Bagaimana pendapat anda? Apakah
anda memiliki pengalaman yang membenarkan atau menyangkal pendapat ini?
ORANG Prancis mengidentifikasikan orgasme sebagai “kematian kecil”. Memang asal kata orgasme ini adalah “orgasmus”( bahasa Yunani), yang berarti “masak, membengkak, bergairah, dan ‘Urg’ yang berarti kuat”.dari berbagai sumber
Kadang-kadang para menulis masalah seks mengidentifikasikannya sebagai “gempa bumi” atau “klimaks”.
Tetapi, terlepas dari semua itu, orgasme merupakan urutan kontraksi ritmik yang terjadi akibat stimulasi fisik dan psikologis yang kuat yang biasanya berlangsung 3 sampai 25 detik, dengan kontraksi pertama yaitu 3 sampai 6 detik, pada interval kurang dari satu detik.
Para pakar dan ahli seks mengungkapkan bahwa orgasme merupakan rangsangan seksual stadium tiga dari urutan berikut: gairah, rangsangan, orgasme, resolusi. Dalam dua stadium pertama, tekanan darah dan kecepatan denyut jantung meningkat, dan mencapai titik tertinggi pada fase orgasme. Perubahan fisik juga terjadi. Seperti menggelapnya warna areola payudara dan genital.
Karena itu dilakukan sejumlah cara dan strategi untuk memperlambat orgasme pria, mempercepat respon pada wanita, dan memperkuat orgasme pada kedua jenis kelamin tersebut.
Cara ini sudah sejak 5000 tahun yang lalu dikembangkan oleh berbagai kelompok dan ahli terapi seks di India dan di Barat sampai sekarang. Pada sekitar akhir abad 20, pria saat itu akan menganggap dirinya sudah menjadi kekasih yang baik bila ia dapat memberikan satu orgasme atau beberapa kali setiap mereka berhubungan seksual.
Karena pada saat itu wanita merupakan standar dengan mana suatu percintaan itu dinilai. Wanita juga menemukan pengakuan seksualitas serta kenikmatannya dalam orgasme.
Pria dan wanita lanjut usia yang sehat juga masih mampu mengalami orgasme. Walaupun pada usia itu mungkin mereka memiliki banyak kendala - seperti karena faktor fisik atau mereka sendiri yang menghindari kenikmatan. Kunci untuk mempertahankan orgasme sampai usia lanjut adalah menjalani kehidupan seksual secara aktif.
Lalu, mengapa banyak orang peduli dalam mempertahankan orgasme mereka?
Penelitian membuktikan mempertahankan orgasme memberi banyak manfaat pada kesehatan, diantarnya :
*dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular,
*membuat kulit bercahaya, dan
*mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Penelitian juga membuktikan bahwa pengidap kanker payudara yang selamat, mengalami orgasme melalui hubungan seksual dan masturbasi, mereka lebih cepat pulih dibandingkan penderita lain yang tidak mengalami orgasme.
Sebagian ahli terapi seks bahkan juga menganjurkan masturbasi sebagai penyembuhan untuk insomnia. Banyak wanita yang juga melaporkan bahwa orgasme manyembuhkan kram menstruasi dan nyeri kepala.
Jangan salah, manfaat psikologisnya juga sangat jelas dan menguntungkan sekali, karena orgasme dialami di bagian otak yang mengatur emosi, pelepasan seksual, menurunkan iritabilitas dan meninggalkan Anda dalam perasaan damai dan sehat.
Dalam kesempatan ini, terlebih dahulu kita membicarakan orgasme pada pria.
Seperti wanita, pria juga akan mengalami sejumlah kontraksi atau spasme di seluruh daerah genitalnya, dan terjadi kira-kira pada interval 0,8 detik.
Pada pria, orgasme dapat terlihat dengan jelas, yaitu testis tertarik ke arah tubuh sementara sperma dikirimkan dari skrotum ke arah atas untuk bercampur dengan cairan lainnya untuk menghasilkan semen. Pada periode refrakter, resolusi yang dihasilkan seorang pria lebih panjang setelah orgasme dan ejakulasi.
Pria yang dapat memisahkan orgasme dari ejakulasi dapat mengalami orgasme ganda. Dan itu sudah banyak dibuktikan oleh sebagian besar pria. Mereka juga menyatakan bahwa orgasme adalah pengalaman psikofisik yang biasanya mencakup ejakulasi. Namun ada juga sebagian ahli yang tidak sependapat dengan pernyataan itu, mereka mengatakan bahwa ada suatu konsensus umum bahwa ejakulasi memerlukan periode refrakter, yang mungkin terjadi beberapa menit pada pria muda usia dan selama beberapa hari pada pria lanjut usia.
Lalu, apa saja yang mereka katakan tentang orgasme?
Mereka (pria) mengatakan kalau mereka tidak dapat membayangkan seks tanpa orgasme. Pengalaman terbaik dalam hidup mereka adalah mencapai orgasme, apalagi kalau kenikmatan itu mereka rasakan sampai ujung kepala, wah, hebat sekali.
“Jika saya tidak mencapai orgasme berarti saya tidak mengalami seks”, jelas Rama, 27 tahun. Lain lagi dengan Daniel, 46 tahun, ia mengungkapkan bahwa tidak ada perasaan lain dalam hidup yang ia rasakan sehebat orgasme.
Tetapi, pria juga seringkali mendapatkan tekanan dengan orgasme, terutama pria berusia sekitar 40-an.
Di antaranya Anda dipaksa untuk memberikan orgasme bagi pasangan Anda, dan saat usia menjadi semakin tua - Anda mengalami kesulitan dan seringkali merasa dipaksa untuk mendapatkan orgasme. Karena itu, salah satu pemecahannya adalah berusaha menikmati stimulasi tanpa harus mencapai orgasme dalam setiap kali berhubungan seksual. Selain itu Anda juga harus bisa meyakinkan pasangan Anda akan hal ini, buatlah agar ia dapat mengerti betul mengenai masalah ini.
Terlepas dari masalah itu, pertanyaan seks yang paling sering dilontarkan pria adalah, “berapa lama saya dapat bertahan?”.
Karena banyak sekali keluhan bahwa mereka mencapai orgasme lebih cepat dari pasangannya.
Tapi, sebagian pria juga sudah dapat memahami kalau terkadang mereka menderita ejakulasi prematur.
Tapi sebagian kasus seperti ini dapat dengan mudah diatasi karena tidak setiap kali berhubungan seksual seorang pria mengalami ejakulasi prematur. Ada satu kondisi di mana pria mengalami ejakulasi terlambat, yaitu ketidakmampuan ejakulasi ataupun ketidakmampuan orgasme walaupun ia mencobanya.
Masalahnya, pria ingin menikmati hubungan seksual lebih lama dengan memperlambat orgasmenya. Atau, mungkin ia berusaha mencapai orgasme ganda/multipel, yaitu orgasme yang lama dan terasa lebih kuat.
Karena tidak sedikit pria mengalami masalah itu, maka dalam bagian selanjutnya kita akan membahas beberapa teknik untuk meningkatkan orgasme bagi pria yang telah berhasil. Di antaranya:
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memvariasikan pola gerakan. Lakukan gerakan dalam dan gerakan dangkal secara bergantian atau berselingan.
Dalam posisi penetrasi, selama beberapa detik atau lebih, hentikan sama sekali atau hentikan secara berkala.
Kedua adalah melakukan penekanan pada perineum. Sebelum terjadi ejakulasi, gunakan tiga telapak jari untuk memberikan penekanan pada perineum (perineum adalah daerah di antara skrotum dan anus). Bila Anda menemukan kesulitan untuk mendapatkan tempat dan tekanan yang tepat, maka lakukan saat Anda masturbasi. Teknik ini cukup sederhana dan banyak dipraktikkan selama ribuan tahun di muka bumi ini terutama di Barat.
Lalu hal ketiga yang harus Anda lakukan adalah mengencangkan otot pubokoksigeus Anda. (Lihat artikel Kegel).
Berhenti bergerak jika Anda mulai merasakan akan mengalami ejakulasi. Tarik penis Anda kira-kira satu inci, tapi jangan semuanya, lalu kencangkan otot tersebut dan tahan sampai hitungan sembilan, dan kembalikan gerakan tersebut dengan gerakan dangkal.
Dan hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah pandai-pandai mengubah stimulasi. Jika Anda merasakan tidak di ambang ejakulasi namun sangat terangsang, berhentilah bergerak dan berhentilah berhubungan seksual dengan pasangan secara manual atau oral dengan sejenak.
Nah, dengan begitu Anda akan memperlambat orgasme.